Jepang meloloskan salah satu wakilnya ke final turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Open 2019 lewat pasangan ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi kedati keduanya mengaku sebelumnya sempat demam.
Unggulan keempat asal negeri Sakura itu di partai semifinal yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, menyingkirkan pasangan Korea Selatan Shin Seung Chan/Lee So Hee dalam tiga gim 12-21, 21-14, 21-15 selama satu jam 12 menit.
Takahashi/Matsumoto sempat kewalahan menghadapi kecepatan unggulan keenam asal Korea itu di gim pembuka namun mencoba bermain cepat dan lebih tenang untuk merebut gim kedua.
"Karena di semifinal kami agak sedikit tertekan. Di gim 2 dan 3 kami mencoba bermain cepat dan lebih tenang. Permainan cepat dan ketenangan menjadi kunci kemenangan kami," ungkap Takahashi usai laga.
Pasangan Jepang itu mengaku baru pulih dari demam tinggi yang mereka derita di pertandingan sebelumnya, perempatfinal melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong. Suhu badan Matsumomto dan Takahashi sempat mencapai 38 derajat Celsius kala itu.
"Sakit tidak menjadi alasan untuk kami," kata Takahashi.
Keinginan untuk tembus ke Olimpiade 2020 di Tokyo menjadi salah satu motivasi mereka karena persaingan di antara atlet Jepang pun ketat.
"Euforia penonton juga membuat kami semangat lagi. Kami merasa didukung oleh penonton," kata Takahashi.
Sementara itu Matsutomo, usai laga tidak bersedia wawancara karena masih kurang fit.
Di partai final, Matsutomo/Takahashi akan bertemu pemenang laga antara Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, unggulan keempat asal China dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota asal Jepang.
"Untuk besok, kami akan istirahat dulu dan pelajari teknik permainan lawan."
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Unggulan keempat asal negeri Sakura itu di partai semifinal yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, menyingkirkan pasangan Korea Selatan Shin Seung Chan/Lee So Hee dalam tiga gim 12-21, 21-14, 21-15 selama satu jam 12 menit.
Takahashi/Matsumoto sempat kewalahan menghadapi kecepatan unggulan keenam asal Korea itu di gim pembuka namun mencoba bermain cepat dan lebih tenang untuk merebut gim kedua.
"Karena di semifinal kami agak sedikit tertekan. Di gim 2 dan 3 kami mencoba bermain cepat dan lebih tenang. Permainan cepat dan ketenangan menjadi kunci kemenangan kami," ungkap Takahashi usai laga.
Pasangan Jepang itu mengaku baru pulih dari demam tinggi yang mereka derita di pertandingan sebelumnya, perempatfinal melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong. Suhu badan Matsumomto dan Takahashi sempat mencapai 38 derajat Celsius kala itu.
"Sakit tidak menjadi alasan untuk kami," kata Takahashi.
Keinginan untuk tembus ke Olimpiade 2020 di Tokyo menjadi salah satu motivasi mereka karena persaingan di antara atlet Jepang pun ketat.
"Euforia penonton juga membuat kami semangat lagi. Kami merasa didukung oleh penonton," kata Takahashi.
Sementara itu Matsutomo, usai laga tidak bersedia wawancara karena masih kurang fit.
Di partai final, Matsutomo/Takahashi akan bertemu pemenang laga antara Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, unggulan keempat asal China dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota asal Jepang.
"Untuk besok, kami akan istirahat dulu dan pelajari teknik permainan lawan."
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019