Pihak Badan Penanggulan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya terus berupaya mencegah meluasnya abrasi pantai di Desa Kedai Palak Kerambil, dengan cara memasang karung berisi pasir di belakang rumah warga.

"Tadi sudah 100 karung berisi pasir kami susun di belakang rumah  sebagai upaya untuk mencegah agar tidak meluas lagi abrasi pantai,” kata Kepala BPBK Abdya, Amiruddin di Blangpidie, Ahad.

Menurutnya, meskipun pemasangan karung pasir tidak begitu efektif untuk menahan gelombang pasang, namun upaya tanggap darurat terus dilakukan dengan menggunakan alat berat backhoe loader.

“Tadi karungnya habis, dan sudah kita minta bantu pada provinsi, insyaallah besok sudah sampai kita lanjutkan lagi pemasangan karung pasir di belakang rumah warga itu,” ungkapnya.

Amir mengatakan, selain backhoe loader, pihaknya juga menurunkan satu unit excafator milik Dinas Perikanan dan Kelautan Abdya untuk menarik kembali sejumlah kapal tangkap nelayan.

Baca juga: 18 rumah di Abdya rusak diterjang gelombang pasang

“Ada beberapa unit kapal nelayan yang sedang dalam proses pembuatan di Desa Kedai Palak Kerambil hampir jatuh ke laut. Jadi, tadi kami tarik kembali ke daratan dengan menggunakan excafator,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, pihak BPBK Abdya juga sudah menyalurkan bantuan masa panik kepada warga Kedai Palak Kerambil yang terkenan dampak gelombang pasang hingga memicu abrasi pantai.

Kepala Desa Kedai Palak Kerambil, Bainuddin mengatakan, peristiwa gelombang pasang menerjang pesisir hingga memicu abrasi terjadi Sabtu (20/7) malam dan menimbulkan dampak terhadap 14 rumah warganya.

Kata dia, dari 14 rumah warga yang masuk air laut dari arah dapur (belakang), enam rumah di antaranya mengalami rusak parah, terutama bagian dapur termasuk memporak-porandakan tempat jemuran ikan.

“Tempat pembuatan kapal tangkap, serta sejumlah kandang ternak milik warga juga hancur diterjang gelombang pasang,” katanya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019