Persoalan Gepeng (gelandangan dan pengemis) maupun anak jalanan (Anjal) di Kota Lhokseumawe, Aceh, seolah tak pernah usai.

Meskipun berulang kali pemerintah melalui Dinas Sosial, Satpol PP maupun polisi melakukan penertiban untuk mengurangi populasi gepeng dan anjal namun tetap saja tidak pernah berkurang bahkan cenderung bertambah.

Hasil pantauan Antara, Jumat, keberadaan mereka hampir di setiap persimpangan lampu merah seperti simpang BI, Simpang Empat Darussalam dan bahkan di sejumlah kedai kopi di Kota Lhokseumawe. Bahkan hampir setiap hari tidak pernah sepi.

Jefry, salah seorang warga mengatakan, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait, baik Satpol PP maupun Dinas Sosial. Tidak hanya orang dewasa dan lansia, banyak diantara mereka diketahui masih di bawah umur.

"Keberadaan mereka jelas mengganggu, perempatan jalan kan seharusnya bersih dari mereka (gepeng dan anjal),” tandasanya.

Dikatakannya, maraknya gepeng dan anjal harus jadi perhatian pemerintahan. "Pemerintah harus segera melakukan tindakan konkrit, termasuk rutin menggelar razia, agar masalah itu tidak berkepanjangan," katanya.

Sementara itu, Kepada Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Ridwan Jalil membenarkan bahwa kehadiran gepeng dan anjal masih banyak di Kota Lhokseumawe meskipun sudah dilakukan penertiban dan pembinaan.

"Pada tahun 2019 kami sudah dua kali melakukan penertiban dan pembinaan terhadap gepeng maupun anjal, namun kehadiran mereka masih tetap ada, mereka rata-rata berasal dari luar Kota Lhokseumawe, malahan yang terjaring penertiban diantaranya orang-orang yang sama," katanya.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan seperti, memberikan arahan, menyediakan tempat untuk dilatih agar terampil sehingga mereka tidak kembali lagi menjalankan profesinya sebagai pengemis.

"Bagi yang putus sekolah kita kirimkan ke Banda Aceh karena di sana ada penampungan dan disekolahkan, bagi yatim piatu akan kita antar ke panti asuhan dan di bawah umur yang masih memiliki orang tua akan kita berikan pengarahan kepada orang tuanya," ujar Ridwan Jalil.

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019