Sebanyak 104 atlet pelajar dari 10 provinsi bersaing pada Kejuaraan nasional (Kejurnas) anggar antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), PPLP-D dan Sekolah Olahraga (SKO) yang digelar di Hall Serbaguna, Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, 25 - 30 Juli 2019.

Kejurnas anggar antar PPLP ini dibuka Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT yang diwakili Kadispora Aceh, Darmansah MM Jumat (26/7) malam.

Staf Ahli Kemenpora Bidang Ekonomi Kreatif (EK), Dr Jhonny Mardizal, MM dalam sambutannya mengatakan, dari 16 cabang olahraga (Cabor) di bawah PPLP, PPLP-Daerah dan SKO, Aceh tahun ini memperoleh jatah sebagai tuan rumah menggelar Kejurnas dua cabor yaitu anggar dan pencak silat.

"Ini membuktikan, pembinaan atlet tingkat pelajar di Aceh berjalan baik dan kontinyu", sebutnya.

Sementara anggota DPR-RI asal Aceh, H Anwar Idris berharap hubungan Aceh dengan Kemenpora lewat intansi terkait (Dispora) harus ditingkatkan, agar program pembinaan olahraga di daerah ini mendapat dukungan secara berkesinambungan dari Pemerintah Pusat (Kemenpora). Terutama dukungan bantuan sarana dan prasarana olahraga, serta pembinaan atlet.

Ia mengatakan, Komisi X DPR - R I yang juga mitra kerja Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta beberapa Instansi lainnya, siap berusaha dan membantu usulan-usulan dari Aceh, terutama dalam hal peningkatan prestasi olahraga.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Darmansah, S.Pd MM yang mewakili Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ketika membuka Kejurnas tersebut mengharapkan para atlit dapat tampil penuh semangat dan sportif.

Pintanya, melalui Kejurnas ini dapat melahirkan atlet-atlet potensial, demi kejayaan olahraga di tanah air. "Pemerintah Aceh  mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberi kepercayaan kepada Aceh sebagai tuan rumah", ujarnya.

Darmansah menambahkan, Aceh bersama Sumatera Utara tuan rumah PON XXI/2024, tentunya harus sering menggelar even olahraga berskala nasional maupun internasiona.

Ketua panitia, Drs Faisal Waly, MM kepada wartawan mengatakan,10 Provinsi yang ambil bagian pada Kejurnas ini yaitu Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Jabar, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kabupaten Bogor

10 ton ikan kerapu hidup diekspor ke Hongkong

Perusahaan perikanan, PT Evanindo melakukan ekspor 10 ton ikan kerapu hidup ke Hongkong melalui Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, Provinsi Aceh.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BPIKM) Aceh, Diky Agung Setiawan kepada aceh.antaranews.com di kantornya Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, Kamis menyatakan, ekspor ikan kerapu itu sudah melalui pemeriksaan, sehingga bisa langsung dibawa ke Hongkong.

"Jadi, hari ini sekitar 10 ton kerapu langsung diekspor ke Hongkong dengan menggunakan KM Cheung Kam Wing Cheung Lai Chin," katanya.

Disebutkan, ekpor ikan kerapu hidup itu sudah rutin dilakukan 2 atau 3 bulan sekali itu dan diambil langsung pembeli dari Hongkong dengan kapal laut.

Diky menyatakan, sebenarnya potensi perikanan di Aceh cukup besar, namun selama ini diekspor dan dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia melalui Medan, Sumatera Utara.

Selain kerapu ada jenis ikan lainnya, seperti udang, lobster, tuna, dan gurita. "Jadi, hampir 95 persen ikan yang diekpor dari Medan dan dipasarkan ke daerah lain berasal dari Aceh," katanya.

Seharusnya, kata Diky, Aceh harus mampu mengekspor langsung hasil tangkapan nelayan dan petani ikan, sehingga nilai tambah dari hasil ekspor itu tetap berada di Aceh.


 

Pewarta: Heru Dwi S

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019