Seekor gajah sumatera jinak yang diberi nama Suci (30 tahun) dan anaknya tumbuh sehat pascaproses melahirkan empat hari lalu di Conservation Response Unit (CRU) Alue Kuyun, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.
"Kondisi sampai sekarang ini induk gajah dan anaknya baik, sehat. Kita akan terus memantau perkembangannya seminggu pasca melahirkan ini," kata Dokter Hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Ridwan di Aceh Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan selama satu pekan penuh pihak BKSDA Aceh akan terus melihat perkembangan pertumbuhan induk pasca lahiran, serta kondisi kesehatan bayi gajah betina tersebut secara langsung di CRU Alue Kuyun.
Dokter hewan yang bertugas akan memeriksa kondisi kesehatan serta memberi obat-obatan kepada induk dan bayi gajahnya setiap pagi dan sore.
Baca juga: BKSDA: Gajah jinak di Aceh lahirkan bayi kedua
"Selama seminggu ini kita beri multi-vitamin, fokus melihat pasca melahirkan. Kalau dari induknya kita lihat produksi susunya, kalau bayi kondisi pertumbuhan kesehatannya," kata Ridwan.
Bagi Suci, bayi yang diberi nama Yuyun tersebut merupakan anak keduanya. Sebelumnya pada 2012 Suci juga sudah pernah melahirkan bayi berjenis kelamin yang sama dan diberi nama Rosa. Namun Rosa tidak berumur panjang, pada 2014 mati karena terkena Elephant Endoteliotropic Herpes Virus (EEHV).
"Salah satu faktor terbesar penyebar kematian bayi gajah itu virus EEHV. Sudab banyak kejadian, bayi Rosa terkena EEHV juga," kata Ridwan.
Seperti diketahui, Yuyun lahir pada 24 Juli 2019. Ketika lahir bayi gajah ini dalam kondisi kesehatan yang baik, serta memiliki panjang 100 sentimeter, tinggi 90 sentimeter, dan berat 70 kilogram. Dan Suci merupakan gajah yang ditangkap di kawasan Ulee Glee, Pidie Jaya, pada tahun 1994.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Kondisi sampai sekarang ini induk gajah dan anaknya baik, sehat. Kita akan terus memantau perkembangannya seminggu pasca melahirkan ini," kata Dokter Hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Ridwan di Aceh Barat, Sabtu.
Ia menjelaskan selama satu pekan penuh pihak BKSDA Aceh akan terus melihat perkembangan pertumbuhan induk pasca lahiran, serta kondisi kesehatan bayi gajah betina tersebut secara langsung di CRU Alue Kuyun.
Dokter hewan yang bertugas akan memeriksa kondisi kesehatan serta memberi obat-obatan kepada induk dan bayi gajahnya setiap pagi dan sore.
Baca juga: BKSDA: Gajah jinak di Aceh lahirkan bayi kedua
"Selama seminggu ini kita beri multi-vitamin, fokus melihat pasca melahirkan. Kalau dari induknya kita lihat produksi susunya, kalau bayi kondisi pertumbuhan kesehatannya," kata Ridwan.
Bagi Suci, bayi yang diberi nama Yuyun tersebut merupakan anak keduanya. Sebelumnya pada 2012 Suci juga sudah pernah melahirkan bayi berjenis kelamin yang sama dan diberi nama Rosa. Namun Rosa tidak berumur panjang, pada 2014 mati karena terkena Elephant Endoteliotropic Herpes Virus (EEHV).
"Salah satu faktor terbesar penyebar kematian bayi gajah itu virus EEHV. Sudab banyak kejadian, bayi Rosa terkena EEHV juga," kata Ridwan.
Seperti diketahui, Yuyun lahir pada 24 Juli 2019. Ketika lahir bayi gajah ini dalam kondisi kesehatan yang baik, serta memiliki panjang 100 sentimeter, tinggi 90 sentimeter, dan berat 70 kilogram. Dan Suci merupakan gajah yang ditangkap di kawasan Ulee Glee, Pidie Jaya, pada tahun 1994.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019