Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menyalurkan 8.000 liter air bersih demi mengatasi kekeringan yang terjadi di provinsi paling barat Indonesia itu, seperti Desa Dewa Tanjung Genting, Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang.
Staf Program ACT Aceh, Laila Khalidah di Banda Aceh, Senin mengatakan, penyaluran ribuan liter air bersih pada Minggu (28/7) itu diharapkan mampu mengurangi dampak kekeringan melanda wilayah berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara ini.
"Musim kemarau, menjadi penyebab kondisi kekeringan melanda Aceh Tamiang. Warga setempat, cukup kesulitan dalam mencari sumber air. Air dari sungai pun, tak bisa diharapkan lagi," terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mendatangkan dua unit mobil tangki air bersih atau setara 8.000 liter, dan setiap keluarga mendapatkan jatah dua jerigen air yang masing-masing berkapasitas 35 liter.
Pendistribusian ribuan air bersih tersebut, turut dibantu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Tamiang, dan Duta Wisata Aceh Tamiang.
"Tetapi masih ada sekitar dua titik lagi yang belum tersentuh penyaluran air, mengingat kurangnya ketersediaan stok," katanya.
Ia mengaku, salah satu kendala yang harus dihadapi dalam mendistribusikan air bersih, yakni jarak lokasi desa cukup jauh dari pusat kota.
"Untuk saat ini masih coba mengupayakan kelanjutan distribusi air bersih lanjutan, dan diupayakan menjadi lokasi pembangunan sumur wakaf," terang Laila.
Aminah (55), salah seorang warga di Desa Dewa Tanjung Genting mengaku, masyarakat merasa cukup terharu dan antusias menerima air bersih tersebut.
"Kami sebagai warga desa setempat berharap pendistribusian air bersih berjalan rutin, dan adanya solusi persoalan kekeringan akibat musim kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Staf Program ACT Aceh, Laila Khalidah di Banda Aceh, Senin mengatakan, penyaluran ribuan liter air bersih pada Minggu (28/7) itu diharapkan mampu mengurangi dampak kekeringan melanda wilayah berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara ini.
"Musim kemarau, menjadi penyebab kondisi kekeringan melanda Aceh Tamiang. Warga setempat, cukup kesulitan dalam mencari sumber air. Air dari sungai pun, tak bisa diharapkan lagi," terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mendatangkan dua unit mobil tangki air bersih atau setara 8.000 liter, dan setiap keluarga mendapatkan jatah dua jerigen air yang masing-masing berkapasitas 35 liter.
Pendistribusian ribuan air bersih tersebut, turut dibantu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Tamiang, dan Duta Wisata Aceh Tamiang.
"Tetapi masih ada sekitar dua titik lagi yang belum tersentuh penyaluran air, mengingat kurangnya ketersediaan stok," katanya.
Ia mengaku, salah satu kendala yang harus dihadapi dalam mendistribusikan air bersih, yakni jarak lokasi desa cukup jauh dari pusat kota.
"Untuk saat ini masih coba mengupayakan kelanjutan distribusi air bersih lanjutan, dan diupayakan menjadi lokasi pembangunan sumur wakaf," terang Laila.
Aminah (55), salah seorang warga di Desa Dewa Tanjung Genting mengaku, masyarakat merasa cukup terharu dan antusias menerima air bersih tersebut.
"Kami sebagai warga desa setempat berharap pendistribusian air bersih berjalan rutin, dan adanya solusi persoalan kekeringan akibat musim kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019