Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Juli 2019 mengalami penurunan sebesar 1,12 persen, begitu juga di tingkat penggilingan menurun hingga sebesar 0,99 persen.

"Memang di beberapa lokasi ada yang sudah panen, ada yang baru tanam. Jadi saya lihat seperti di Aceh Besar saja ada yang baru tanam tapi di sebelahnya tidak jauh ada yang sudah mau panen, bahkan sudah panen. Jadi pola tanam tidak seragam sehingga mempengaruhi harga pasar,” kata Kepala BPS Aceh Wahyuddin, di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan harga gabah di tingkat petani menurun senilai Rp53,64 menjadi Rp4.719 per kilogram. Sedangkan di tingkat penggilingan menurun sebesar Rp48,21 menjadi Rp4.800 per kilogram.

Baca juga: Gubernur Aceh Tanam Padi Perdana di Abdya

Katanya, penurunan harga masih tetap membuat petani rugi berdasarkan Nilai Tukar Petani (NTP).

Data BPS Aceh menunjukkan berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Aceh pada Juli 2019 dihasilkan NTP 89,94 atau mengalami peningkatan indeks sebesar 0,04 persen.

Hal itu disebabkan indeks yang diterima petani meningkat sebesar 0,40 persen, sementara indeks yang dibayar petani meningkat 0,35 persen.

“Kalau kita bicara rugi yang namanya petani tetap rugi, coba lihat NTP masih 89,94 poin, tidak sampai 90 poin, karena masih di bawah 100 poin. Rugi dalam arti indeks harga yang dikeluarkan itu lebih banyak daripada indeks harga yang diterima dari hasil produksi pertanian itu,” kata Wahyuddin.

Baca juga: Ribuan petani di Nagan Raya terancam gagal tanam padi serentak

Untuk mendongkrak NTP, kata Wahyuddin, tentunya pemerintah tetap melanjutkan dalam menyalurkan bantuan secara stimulan, baik bibit, pupuk, pestisida, bahkan alat sarana produksinya.

“Satu hal lain biaya tenaga kerja yang tidak dibayar atau pekerja keluarga, itu kan tidak dikeluarkan. Itu bagian dari pemasukan, kalau dihitung tenaga keluarga persentase cukup lumayan untuk usaha pertaniannya,” katanya.

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019