Aceh Timur (ANTARA) - Harga beras biasa di Kabupaten Aceh Timur mengalami kenaikan dari Rp150 ribu menjadi Rp210 ribu per karung isi 15 kilogram menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Nuraida, pedagang di Idi Cut, Kabupaten Aceh Timur, Rabu, mengatakan naiknya harga beras sudah terjadi dalam seminggu terakhir. Kenaikan akibat mahalnya harga gabah.
"Itu merek biasa, Rp210 ribu per sak. Kalau beras bagus bisa mencapai Rp215 hingga Rp220 per karung isi 15 kilogram," kata Nuraida.
Selain beras, bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp23 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram. Begitu juga cabai hijau dari Rp26 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram.
Sedangkan harga barang lainnya, saat ini stabil seperti gula kini dijual Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp15 ribu per kilogram, telur ayam broiler Rp48 ribu per papan isi 30 butir dan telur ayam kampung Rp2,500 satuan.
Kemudian, garam Rp7 ribu per kilogram, cabai rawit Rp35 ribu per kilogram, bawang putih Rp35 ribu per kilogram, kentang Rp14 ribu per kilogram, tomat Rp13 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Timur M Khairuradi mengatakan pihaknya terus memantau harga sembako. Jika terjadi kenaikan melampaui ambang batas toleransi, maka akan dilakukan operasi pasar.
"Selain operasi pasar, kami akan menggelar pasar murah di beberapa titik pada 21 hingga 29 September 2023. Pasar murah guna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan harga yang murah karena sudah disubsidi pemerintah daerah," kata M Khairuradi.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur saat ini sedang melakukan rencana kerja sama dengan Bulog untuk melakukan operasi beras murah yakni beras SPHP.
"Nantinya akan kami lihat di kecamatan-kecamatan mana saja yang harga beras tinggi dan di situ nantinya Bulog turun ke lokasi dan menjual beras dengan harga standar pemerintah atau Harga HET," kata M Khairuradi.