Tim catur Indonesia sukses merebut tiga medali emas pada kejuaraan catur kilat 4th Eastern Asian Youth Chess Championsip 2019 di Bangkok, Thailand setelah menyelesaikan sembilan babak yang dipertandingkan.
Ketua kontingen tim catur Indonesia, Agus Mulyono dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Minggu, mengatakan selain tiga emas, kontingen Indonesia juga mampu menyumbangkan tiga medali perak dan dua perunggu.
"Bertanding dalam sembilan babak memang menguras energi. Tapi, kami sangat mengapresiasi perjuangan mereka," kata pria yang juga menjabat sebagai Social Investment Manager Japfa itu.
Menurut dia, emas pertama tim Indonesia dipersembahkan oleh Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16).
Untuk medali perak dipersembahkan oleh Nayaka Budhidarma (U-14), Handaru Juan Izz Linardhi (U-12), dan Aura Cahyati Alfian (G-10). Sedangkan WFM Chistine Elisabeth yang berlaga di G-18 harus puas dengan perunggu setelah pertandingan terakhir melawan pecatur dari Filipina.
"Satu perunggu lainnya dipersembahkan atlet muda kita As Syahsyah Syakish Thirof (U-8). Yang jelas kami cukup puas dengan hasil yang diraih mereka. Pertandingan catur kilat sendiri dilakukan setelah tanding ronde kedua catur klasik. Semua tim Indonesia mengikuti dua pertandingan tersebut secara berurutan."kata Agus Mulyono.
Sementara itu, pelatih tim catur Indonesia Taufik Halay mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi pecatur karena catur kilat dilakukan di antara catur klasik. Perubahan strategi dan pola permainan harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
"Tantangannya mengatur strategi agar pemain kita fokus pada pengaturan waktu pada saat catur kilat. Tetapi, pada permainan pagi lebih didorong untuk berhati-hati dan memikirkan setiap langkah. Dua perhatian yang sedikit berbeda,” kataTaufik.
Tantangan lainnya yang sempat menjadi kendala membangun mental para pecatur junior untuk terus maju. Hasil babak kedua yang semakin berat menambahkan sedikit beban untuk tim Indonesia. Namun, pria yang juga pecatur itu mengapresiasi mental atlet sehingga mampu meraih hasil maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Ketua kontingen tim catur Indonesia, Agus Mulyono dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Minggu, mengatakan selain tiga emas, kontingen Indonesia juga mampu menyumbangkan tiga medali perak dan dua perunggu.
"Bertanding dalam sembilan babak memang menguras energi. Tapi, kami sangat mengapresiasi perjuangan mereka," kata pria yang juga menjabat sebagai Social Investment Manager Japfa itu.
Menurut dia, emas pertama tim Indonesia dipersembahkan oleh Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan Indonesia dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16).
Untuk medali perak dipersembahkan oleh Nayaka Budhidarma (U-14), Handaru Juan Izz Linardhi (U-12), dan Aura Cahyati Alfian (G-10). Sedangkan WFM Chistine Elisabeth yang berlaga di G-18 harus puas dengan perunggu setelah pertandingan terakhir melawan pecatur dari Filipina.
"Satu perunggu lainnya dipersembahkan atlet muda kita As Syahsyah Syakish Thirof (U-8). Yang jelas kami cukup puas dengan hasil yang diraih mereka. Pertandingan catur kilat sendiri dilakukan setelah tanding ronde kedua catur klasik. Semua tim Indonesia mengikuti dua pertandingan tersebut secara berurutan."kata Agus Mulyono.
Sementara itu, pelatih tim catur Indonesia Taufik Halay mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi pecatur karena catur kilat dilakukan di antara catur klasik. Perubahan strategi dan pola permainan harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
"Tantangannya mengatur strategi agar pemain kita fokus pada pengaturan waktu pada saat catur kilat. Tetapi, pada permainan pagi lebih didorong untuk berhati-hati dan memikirkan setiap langkah. Dua perhatian yang sedikit berbeda,” kataTaufik.
Tantangan lainnya yang sempat menjadi kendala membangun mental para pecatur junior untuk terus maju. Hasil babak kedua yang semakin berat menambahkan sedikit beban untuk tim Indonesia. Namun, pria yang juga pecatur itu mengapresiasi mental atlet sehingga mampu meraih hasil maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019