Guru Besar Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Prof Dr Syamsul Rijal, M.Ag, mengatakan, kehadiran ulama moderat menjadi kunci bagi terwujudnya amal makruf nahi munkar dalam meminimalisir dan membasmi paham radikal teroris di dalam masyarakat.

Dalam orasi ilmiah pada yudisium sarjana di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Selasa, Syamsul Rijal mengatakan, otoritas ulama dengan kreasi nalar yang futuristik, sangat dibutuhkan dalam rangka meredam aksi radikalisme dan munculnya faham liberal di tengah masyarakat saat ini.

"Kehadiran faham radikal dan lslam liberal telah menimbulkan keresahan intelektual tetapi juga memicu munculnya kreasi nalar yang solutif. Di sinilah ulama moderat diperlukan dalam memberi jawaban atas dinamika yang berkembang di masyarakat," katanya.

Baca juga: TNI miliki pasukan elit baru, Koopsus untuk tanggulangi terorisme

Syamsul Rijal juga mengatakan, aksi teror dengan muatan politik begitu kental terjadi di tengah kehidupan berbangsa yang religius.  

Hal ini, menurutnya tidak mungkin terselesaikan tanpa keterlibatan ulama moderat yang memiliki nalar masa depan yang baik.

"Maka sarjana Ushuluddin yang diyudisium hari ini dan telah membekali diri dengan ragam pengetahun keislaman yang baik diharap mampu menjadi bagian pembeli solusi yang ilmiah," ujarnya.

Profesor yang juga pernah menjabat sebagai Dekan Ushuluddin tersebut juga yakin para alumnus Ushuluddin dinantikan kehadirannya sebagai pemberi solusi dan manfaat bagi kehidupan masyarakat saat ini.

Pada semester genap tahun akademik 2018/2019 ini Fakultas Ushuluddin meyudisium sebanyak 79 orang lulusan dari empat prodi di fakultas tersebut, termasuk mahasiswa dari Malaysia dan Thailand.

Pewarta: Arif Ramdan

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019