Harga daging dalam suasana tradisi meugang menjelang lebaran Idul Adha 1440 Hijriyah di sejumlah titik dalam Kabupaten Aceh Timur, mencapai Rp170.000 per kiloram.

Meskipun harga jual daging meugang mengalami peningkatan dari tahun lalu, namun pembeli tetap membeli antara 1-3 kilogram.

"Beli sedikit, besok beli lagi, karena di rumah semua suka makan daging," kata M. Daniel, warga Idi Cut, Aceh Timur, Jumat.

Baca juga: Meugang Idul Adha, harga daging naik di Banda Aceh

Menurut pedagang daging musiman itu, harga daging meugang pertama lebih murah dibandingkan megang kedua. Harga jual daging juga tergantung dari harga jual lembu atau sapi dipasaran.

"Harga lembu terjadi peningkatan antara Rp1 juta-Rp2 juta per ekor. Jadi, harga daging juga naik antara Rp10.000-Rp20.000 per kilogram setiap tahunnya," sebut Mukhtar, pedagang daging.

Menurut dia, harga daging tetap melonjak menjelang meugang, namun setelah lebaran akan turun ke angka Rp150 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga daging di Banda Aceh masih bertahan jelang Idul Adha

"Habis lebaran turun harganya. Meskipun banyak pembeli ke pasar, namun masyarakat hanya membeli 1-2 kilogram, karena lebaran Idul Adha identik dengan kurban," tambah Mukhtar.

Hal yang sama juga dikatakan salah seorang pedagang di Kota Idi, Pusat Ibukota Pemkab Aceh Timur. Harga jual daging disana tembus Rp170 ribu per kilogram.

"Kebiasaan harga daging hari pertama megang akan lebih murah dari megang kedua. Tapi ini juga tergantung dari permintaan dan stok yang tersedia. Jika stok terbatas dan permintaan tinggi, maka harga daging tetap mahal, bisa melonjak hingga Rp200.000 per kiloram sebagaimana beberapa tahun yang silam," ujar Hamdan, pedagang daging.

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019