Ratusan lembar bendera "Alam Peudeung" dikibarkan pada upacara adat "Peumenap ngon Seumeuleng" Radja Daya di komplek makam Sulthan "Alaiddin Ri'ayat Syah Po" Teumeureuhom Daya di Desa Gle Jong, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (13/8) sore.

Aqsa Mulyadi selaku Keuchik (Kades) Gampong (desa) Gle Jong kepada Antara mengatakan jika Bendera Alam Peudeung ini merupakan bendera pemersatu sekaligus simbol kebesaran kerajaan-kerajaan Aceh Darussalam.

"Tidak ada kaitan dengan politik, bendera alam peudeng adalah bendera pemersatu masa kerajaan Aceh Darussalam tempo dulu," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan jika Bendera Alam Peudeung yang dikibarkan oleh pihaknya tersebut bukanlah bendera Aceh, tapi bendera kerajaan Aceh Darussalam tempo dulu.

Baca juga: Keturunan Raja Daya gelar upacara adat "Pemeunab dan Seumeuleung"

"Kami kibarkan bendera ini hanya pada saat prosesi upacara adat "Peumenap dan Seumeuleung" atau lebaran Idul Adha saja, sedangkan hari-hari biasanya tidak ada, kecuali yang di makam atas itu selalu kami kibarkan tiap hari," ujar Keusyik Aqsa Mulyadi yang juga keturunan Radja Daya.

Sementara itu, Raja Saifullah yang merupakan pewaris Raja Meureuhom Daya mengatakan pengibaran bendera tersebut hanya untuk pelestarian saja.

"Ini kita kibarkan untuk pelestarian adat saja, tidak kita kibarkan di tempat lain," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan pada hari ini adalah mengenang adat dan sejarah dan pengibaran Bendera Alam Peudeng yang juga sebagai bendera kerajaan Aceh Darussalam tempo dulu tidak terlepas dari pelestarian adat dan sejarah.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019