Dalam rangka memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-74 Tahun 2019, Panitia Kecamatan Darul Aman menggelar Tari Seudati di Lapangan Bola Idi Cut, Desa Matang Geutoe, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (18/8) malam.
Camat Darul Aman, T Muyazir saat membuka pelestarian budaya lokal mengatakan, kesenian tersebut merupakan kesenian tari tradisional tertua yang berasal di Aceh.
"Tarian ini dimainkan sekelompok penari pria dengan gerakannya yang khas dan energik serta diiringi lantunan syair dengan suara hentakan para penari," katanya.
"Seudati ini juga untuk melestarikan budaya bangsa kita sendiri, apalagi tarian seudati ini mulai langka ditampilkan di sejumlah daerah," ujar T. Muyazir.
Baca juga: Rapai Geleng massal meriahkan HUT RI di Abdya
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasana antara kepala desa para panitia dan muspika plus lainnya dalam membangkitkan kembali budaya Aceh khususnya di Idi Cut.
Camat Darul Aman mengharapkan, ke depan aparat desa terus melestarikan budaya lokal, apalagi hingga saat ini masih disukai masyarakat luas di Aceh Timur.
"Sebelumnya kita juga menggelar rapai. Ini semuanya dalam menghibur masyarakat," tandas T Muyazir di depan unsur Forkopimcam dan para imam mukim serta tokoh masyarakat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Camat Darul Aman, T Muyazir saat membuka pelestarian budaya lokal mengatakan, kesenian tersebut merupakan kesenian tari tradisional tertua yang berasal di Aceh.
"Tarian ini dimainkan sekelompok penari pria dengan gerakannya yang khas dan energik serta diiringi lantunan syair dengan suara hentakan para penari," katanya.
"Seudati ini juga untuk melestarikan budaya bangsa kita sendiri, apalagi tarian seudati ini mulai langka ditampilkan di sejumlah daerah," ujar T. Muyazir.
Baca juga: Rapai Geleng massal meriahkan HUT RI di Abdya
Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasana antara kepala desa para panitia dan muspika plus lainnya dalam membangkitkan kembali budaya Aceh khususnya di Idi Cut.
Camat Darul Aman mengharapkan, ke depan aparat desa terus melestarikan budaya lokal, apalagi hingga saat ini masih disukai masyarakat luas di Aceh Timur.
"Sebelumnya kita juga menggelar rapai. Ini semuanya dalam menghibur masyarakat," tandas T Muyazir di depan unsur Forkopimcam dan para imam mukim serta tokoh masyarakat lainnya.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019