Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan semua pemangku kepetingan di Provinsi Aceh dan juga Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berkomitmen untuk mempercepat pengembangan Pusat Logistik Berikat di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong.

“Alhamdulillah kita mendapat dukungan penuh dari Bea Cukai untuk mengoptimalkan KIA Ladong, pemangku kepentingan lainnya termasuk juga Bupati Aceh Besar berkomitmen untuk bersama-sama memajukan kawasan ini,” katanya di KIA Ladong, Aceh Besar, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela kunjungan langsung ke KIA Ladong dalam rangka sikronisasi antara pengelola yakni PT PEMA, pihak Pemerintah Aceh dan tenan atau investor pengguna lahan.

Ia menjelaskan memajukan KIA Ladong tersebut Pemerintah Aceh dan semua pihak memiliki komitmen yang sama mengakselerasikan berbagai perizinan yang dilakukan secara berbarengan guna mempercepat terwujudnya aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.

“Semua akan berjalan bersama-sama dalam menuntaskan persoalan perizinan diberbagai tingkatan sehingga tidak ada lagi persoalan karena semua dilakukan secara simultan,” katanya.

Menurut dia kehadiran Pusat Logistik Berikat di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong akan memberikan efek pada semua sektor sehingga upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi setempat dapat terwujud.

“Kami akan terus berupa maksimal dan memantau langsung terhadap pengembangan KIA Ladong ini dan apabila ada kendala maka akan terus dilakukan secara cepat sehingga dampak positif untuk semua sektor dengan hadirnya kawasan ini dapat segera dirasakan oleh masyarakat Aceh,” katanya.

Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA), Zubir Sahim mengatakan selain Trans Continent yang telah berkomitmen berinvestasi di kawasan itu, ada beberapa investor lainnya yang telah menyatakan siap berinvestasi.

Ada pun perusahaan yang akan berinvestasi di KIA Ladong tersebut diantaranya perusahaan penghasil batu marmar dan granit, perusahaan yang bergerak bidang perlengkapan rumah tangga, perusahaan yang memproduksi baja ringan dan juga berat, logistik untuk perusahaan besar yang nantinya pengusaha dapat membeli langsung di kawasan tersebut.

Ia mengatakan Kawasan berikat ini adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan yang hasilnya terutama untuk diekspor.

“Ini hanya tempat penampungan sementara dan ini juga akan menjadi pertimbangan bagi kalangan pengusaha sebab akan memangkas biaya dan juga jarak untuk setiap bahan baku yang selama ini mata rantainya sangat jauh yang ikut berdampat terhadap harga,” katanya.

Pihaknya optimistis perusahaan yang telah menyatakan akan berinvestasi di kawasan Pusat Logistik Berikat tersebut akan mulai terwujud pada tahun 2019 dan ia juga mengatakan kawasan tersebut juga akan menjadi pusat pengembangan industri kecil menengah (IKM) dan olahan makanan halal.

Ia mengatakan apa bila ada perusahaan yang telah menyatakan untuk berinvestasi tersebut tidak serius, pihaknya juga akan memberikan kesempatan kepada pengusaha lainnya.

Kawasan KIA Ladong yang terletak di Gampong Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar memiliki luas sekitar 66 hektare.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Aceh, Makmur Budiman dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait.
 

Pewarta: M Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019