Pelantikan Anggota DPRK Lhokseumawe periode 2019-2024 diwarnai unjukrasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di gedung DPRK Lhokseumawe, Selasa.

Kehadiran puluhan mahasiswa tersebut mendesak Walikota dan Anggota DPRK terpilih untuk membenahi Kota Lhokseumawe yang dinilai masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Sebelumnya, para mahasiswa tersebut melakukan orasi sepanjang jalan menuju gedung dewan dan meminta Walikota Lhokseumawe untuk menemui para pengunjukrasa, namun mahasiswa menelan kekecewaan karena Walikota tidak dapat menemui mereka.

Setelah berorasi di depan pintu gerbang gedung DPRK Lhokseumawe, akhirnya ketua DPRK sementara Ismail dan beberapa dewan terpilih lainnya menemui  puluhan masa pengunjukrasa.

Dihadapan dewan terpilih, Koordinator Lapangan Muhammad Fadli mengatakan, Kota Lhokseumawe saat masih diapit oleh koorporasi-koorporasi raksasa, namun masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan, karena pemimpin tidak memperdulikan mereka kaum yang tertindas.

"Kota Lhokseumawe bagaikan kota mati tanpa hadirnya seorang pemimpin yang pro rakyat,  gelar Petro Dollar yang selama ini disandang hanyalah tinggal nama saja,"terangnya

Dia menambahkan, di hari yang sakral ini, pihaknya ingin menyadarkan para legislator yang baru saja di sumpah atas nama Tuhan untuk sadar bahwa tanggung jawab besar ada di pundak mereka selama lima tahun ke depan.

"Kami mahasiswa adalah mitra dari pemerintah, maka dengan kedatangan kami kesini hanyalah untuk membangun dan mengingatkan anggota dewan terpilih untuk menjalankan amanah rakyat,"kata Fadli

Adapun beberapa poin petisi yaitu, tegakkan syariat Islam di Kota Lhokseumawe yang terkenal dengan slogan Islaminya, mendesak kejelasan KEK Arun, fungsikan infrastruktur yang terbengkalai, realisasikan janji kampanye seluruh anggota DPRK Lhokseumawe terpilih.

Selanjutnya, mendesak DPRK Lhokseumawe untuk memperkuat dan mempertegas pengawasan terhadap Pemkot Lhokseumawe, pemerataan pupuk bersubsidi, menuntaskan kemiskinan di Kota Lhokseumawe, tuntaskan kelangkaan gas, mendesak Pemkot agar menciptakan tata kelola sesuai dengan Qanun kota Lhokseumawe no 01 tahun 2014, menciptakan DPRK Lhokseumawe bebas KKN dan transparansi dana Otsus.

Sementara itu, Ketua sementara DPRK Lhokseumawe, Ismail pada saat menemui puluhan pengunjukrasa mengatakan pihaknya menyambut baik kedatangan mahasiswa ke gedung dewan dan pihaknya berjanji akan menindaklanjuti tuntutan dari mahasiswa.

"Terimakasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah mengingatkan kami, tuntutan ini akan secepatnya dikomunikasikan dan dirapatkan,"katanya.

Pantauan Antara, aksi unjukrasa berjalan lancar dan aman, Puluhan aparat kepolisian menjaga ketat selama jalannya aksi demo.

Aspirasi dan tuntutan mahasiswa sudah diterima dan ditandatangi oleh Ketua sementara DPRK Lhokseumawe. Para mahasiswa mulai membubarkan diri. Akan tetapi, mahasiswa akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak juga dikerjakan dalam waktu tiga bulan atau trisemester. 
 

Pewarta: Dedi Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019