Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Aceh, Makmur Budiman mengaku pihaknya telah membangun kerjasama pengiriman petani Aceh ke Thailand pada konferensi Segitiga Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT) ke-16 di Bangkok.
"Saya sekarang sedang berada di Bangkok ikut konferensi IMT-GT. Pada acara ini saya berupaya membangun kerjasama untuk program pengiriman petani Aceh ke Thailand," kata Makmur Budiman saat dihubungi Antara dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kamis.
Menurut Makmur Budiman, acara pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur (CMGF) yang berlangsung di Hotel Sofitel di Karabi, Thailand itu juga turut dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan sejumlah delegasi dari Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Aceh siap realisasikan pertemuan IMT GT
"Alhamdulillah sambutan Bangkok terkait program pengiriman petani Aceh ke Thailand cukup bagus, dan mudah-mudahan program ini bisa kita wujudkan untuk membantu memperbaiki sektor pertanian di Aceh ke depan," ujarnya.
Petani Aceh memang harus belajar dari negara lain yang pembangunan pertaniannya maju dan berhasil seperti Thailand terutama dalam melakukan modernisasi pertanian melalui berbagai inovasi dan pembangunan teknologi.
Seperti cara pengembangan benih, bibit, pola tanam, pemupukan, pemuliaan tanah, anti hama dan cara-cara lain untuk meningkatkan produktiftas hasil panen yang berkualitas unggul.
Baca juga: Presiden Jokowi: kerja sama IMT-GT fokus pada tiga hal
Ketua Kadin Aceh saat ditanya kapan waktu pengiriman petani Aceh ke Thailand dilakukan, pihaknya belum menjelaskan karena konferensi IMT-GT masih sedang berlangsung di Bangkok.
"Acaranya masih sedang berlangsung. Jadi, mengenai waktu pengiriman dan jumlah petani yang akan kita kirim belum bisa saya jelaskan sekarang karena masih sedang kita perdalam," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota dan IMT-GT bahas percepatan pembangunan Banda Aceh
Konferensi IMT-GT di Thailand saat ini adalah inisatif kerjasama subregional yang dibentuk pada tahun 1993 oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk mempercepat transformasi ekonomi dan sosial di provinsi-provinsi tiga negera itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Saya sekarang sedang berada di Bangkok ikut konferensi IMT-GT. Pada acara ini saya berupaya membangun kerjasama untuk program pengiriman petani Aceh ke Thailand," kata Makmur Budiman saat dihubungi Antara dari Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kamis.
Menurut Makmur Budiman, acara pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur (CMGF) yang berlangsung di Hotel Sofitel di Karabi, Thailand itu juga turut dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan sejumlah delegasi dari Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Aceh siap realisasikan pertemuan IMT GT
"Alhamdulillah sambutan Bangkok terkait program pengiriman petani Aceh ke Thailand cukup bagus, dan mudah-mudahan program ini bisa kita wujudkan untuk membantu memperbaiki sektor pertanian di Aceh ke depan," ujarnya.
Petani Aceh memang harus belajar dari negara lain yang pembangunan pertaniannya maju dan berhasil seperti Thailand terutama dalam melakukan modernisasi pertanian melalui berbagai inovasi dan pembangunan teknologi.
Seperti cara pengembangan benih, bibit, pola tanam, pemupukan, pemuliaan tanah, anti hama dan cara-cara lain untuk meningkatkan produktiftas hasil panen yang berkualitas unggul.
Baca juga: Presiden Jokowi: kerja sama IMT-GT fokus pada tiga hal
Ketua Kadin Aceh saat ditanya kapan waktu pengiriman petani Aceh ke Thailand dilakukan, pihaknya belum menjelaskan karena konferensi IMT-GT masih sedang berlangsung di Bangkok.
"Acaranya masih sedang berlangsung. Jadi, mengenai waktu pengiriman dan jumlah petani yang akan kita kirim belum bisa saya jelaskan sekarang karena masih sedang kita perdalam," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota dan IMT-GT bahas percepatan pembangunan Banda Aceh
Konferensi IMT-GT di Thailand saat ini adalah inisatif kerjasama subregional yang dibentuk pada tahun 1993 oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk mempercepat transformasi ekonomi dan sosial di provinsi-provinsi tiga negera itu.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019