Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Bukhari menegaskan pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar untuk membangun jembatan yang ambruk di Desa Peulanteu LB, Kecamatan Arongan Lambalek, yang terjadi pada Senin (2/9).

Jembatan yang kini putus tersebut turut menyebabkan ribuan warga yang tersebar di empat desa meliputi Desa Peulanteu LB, Ujong Simpang, Karang Hampa dan Gunong Pulo, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat ikut terganggu.

"Jika tidak ada kendala, pembangunan ini akan dimulai pada tahun 2020 mendatang," kata Bukhari kepada ANTARA, Jumat di Meulaboh.

Menurutnya, jembatan baru yang akan dibangun pemerintah daerah tersebut nantinya berkonstruksi permanen dan saat ini desain jembatan sedang digambar oleh tim teknis.

Pemerintah daerah berharap, pembangunan jembatan yang putus akibat dilintasi truk pada awal September 2019 lalu tersebut dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu, sehingga masyarakat dengan mudah beraktivitas dan menjual aneka hasil kebun atau pun palawija ke pusat ibukota kecamatan maupun ibukota kabupaten.

Meski saat ini sedang dilakukan upaya pembangunan jembatan darurat menggunakan pohon kelapa, pihaknya meminta masyarakat bersabar agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar.

Bukhari juga mengakui, pemerintah daerah sangat serius mengatasi persoalan tersebut sehingga masyarakat yang bermukim di kawasan pedesaan tidak terisolir dan meningkatkan pembangunan dari desa ke kota, kata Bukhari menambahkan.

Seperti diketahui, Desa Peulanteu LB, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat hingga Selasa (3/9) terganggu setelah sebuah jembatan berkonstruksi besi berlokasi di kawasan tersebut ambruk ke dalam sungai setelah dilintasi sebuah truk pada Senin (2/9).
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019