Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat kini mulai melakukan pembangunan kembali jembatan besi antardesa yang menghubungkan empat desa meliputi Desa Peulanteu LB, Ujong Simpang, Karang Hampa dan Gunong Pulo, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat yang ambruk pada Senin (2/9) lalu.
"Jika tidak ada hambatan, paling lama sepuluh hari ke depan atau dua pekan mendatang, jembatan yang ambruk ini akan bisa dilintasi warga agar lebih mudah beraktivitas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Barat, Bukhari kepada ANTARA, Jumat di Meulaboh.
Menurutnya, jembatan yang akan dibangun tersebut untuk sementara bersifat darurat dengan konstruksi yang terbuat dari pohon kelapa.
Ada pun jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan darurat tersebut mencapai Rp80 juta.
Bukhari mengakui, dampak ambruknya jembatan ini menyebabkan ribuan aktivitas masyarakat di Kecamatan Arongan Lambalek, hingga kini masih terganggu karena untuk menuju ke pusat pemerintahan kabupaten dan pemerintah kecamatan, harus melintasi jalan alternatif lainnya dengan jarak tempuh mencapai lima kilometer.
Agar aktivitas masyarakat tidak lagi terganggu, pemerintah daerah terus mengambil langkah cepat dan tanggap agar persoalan ini dapat segera mendapatkan prioritas untuk dilakukan penanganan.
"Tahun depan, jembatan yang ambruk ini akan dibangun dengan jembatan permanen. Pekerjaannya akan dimulai pada tahun 2020," katanya.
Aceh Barat bangun jembatan ambruk untuk tingkatkan ekonomi warga
Jumat, 6 September 2019 19:19 WIB