Sejumlah sesepuh deklarasi Kabupaten Aceh Jaya kecewa karena bergesernya peletakan batu pertama "Monumen Deklarasi" 20 tahun terbentuknya daerah tersebut.

Peletakan batu pertama monument tersebut awalnya sudah dijadwalkan pada minggu (15/9) mendatang namun digeser pada tahun 2020.

"saya dihubungi oleh Humas Pemkab Aceh Jaya menyampaikan bahwa rencana peletakan batu pertama semula direncanakan 15 September dibatalkan, tidak tau sampai kapan dilaksanakanya lagi," ujar Adnan NS, salah seorang pendiri dan juga sesepuh Aceh Jaya, Jumat (13/9).

Adnan menyampaikan, dirinya juga terkejut saat dihubungi oleh pihak humas yang semulanya sudah ada kepastian pelaksanaan peletakan batu pertama tersebut.

Baca juga: Ketua DPRK Aceh Jaya dukung usulan Gubernur terkait lahan untuk eks Kombatan

"Yang menjadi masalah saat ini, saya terus ditelpon oleh banyak orang, karena sudah saya infokan pada tanggal 15 Semptember 2019 karena deklarator ada 31 orang yang rata-rata bermukim di Banda Aceh," ungkapnya.

Ia menambahkan, sebelumnya para sesepuh di perantaun telah menyambut riang saat ada informasi pelatakan batu pertama monumen deklarator  Aceh Jaya 20 tahun silam yang sehingga mereka bisa kembali bernostalgia namun kecewa pada akhirnya dibatalkan.

"Padahal itu adalah hari yang sangat bersejarah, 20 tahun deklarasi dua dekade, mungkin akan beda jika disebut 21 tahun deklarator Aceh Jaya, karena persis 15 September 1999 – 15 September 2019, tidak lama kok cuma peletakan batu pertama saja namun itu jadi sejarah walau sebutir jarum yang jatuh itu adalah sejarah, itu peristiwa," ungkapnya.

Baca juga: Satu kepala desa di Aceh Jaya diduga tersandung kasus korupsi

Ia menyampaikan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah

"Mungkin kurang paham tentang sejarah, hari yang punya nuansa, bisa-bisa saja dilaksanakan pada tahun 2020, namun 'mangat na merasa tan' (enak namun tidak terasa),” tuturnya.

Adnan menuturkan, memang pada awalnya peletakan batu pertama direncanakan di taman memorial Tsunami Park, namun disana telah ada bangunan lain, sehingga dipilihlah rencana pembangunan monumen tersebut di simpang masuk RSUD Teuku Umar Calang.

Baca juga: Aceh Jaya tindak lanjuti surat Gubernur terkait lahan untuk eks kombatan

Sementara itu Kepala Bappeda Aceh Jaya, Hendri Kusnadi, kepada Awak media menuturkan bahwa sesuai dengan instruksi Bupati bahwa kegiatan seremonial peletakan batu pertama tersebut diundur tahun depan agar monumen deklarator tersebut langsung dapat dikerjakan dan diupayakan rampung di tahun itu juga.   

Karena menurut Hendri jika dilaksanakan pada tahun ini sementara akan berselang masa perkerjaan sangat jauh.

"Untuk jumlah anggaran yang disediakan kita sedang melaksanakan proses perhitungan berapa anggaran yang tersedia untuk proses pembangunan monumen deklarator tersebut,” ungkap Hendri.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019