Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib atau Cek Mad mendapat undangan khusus dari Departemen Lingkungan Hidup, Pangan dan Hubungan Perdesaan Pemerintah Inggris (Defra) melalui The Asia Foundation, untuk menyampaikan terkait tata kelola hutan dan lahan.

Acara itu berlangsung di sebuah hotel di Banda Aceh, Kamis (19/9), guna membahas  pengalaman pelaksanaan perbaikan tata kelola hutan dan lahan di Aceh.

Baca juga: Penjaring ikan terseret ombak di Aceh Utara ditemukan meninggal dunia

Menurut Cek Mad, tanaman alternatif menjadi pilihan saat tindaklanjut dari moratorium sawit dilakukan supaya dapat membangkitkan ekonomi masyarakat bawah dan meningkatkan pendapatan daerah.

Di hadapan James Jansen (Head of International Sustainable Land Use) dan David Thomas (Senior Delivery Manager) keduanya dari Defra dan Tiago de Valladares Pacheco (Livelihood Adviser) dari Kedutaan Inggris, Cek Mad juga menjelaskan terkait upaya Pemkab Aceh Utara dalam pengelolaan lingkungan dan penataan ruang agar berkelanjutan.

Baca juga: Siswi cantik di Aceh Utara jadi korban pencabulan, disekap di rumah kosong

"Pembangunan mesti berkelanjutan, ekonomi tumbuh dan lingkungan terjaga. Kemudian sinkronisasi penyelamatan daerah penyangga air dengan kabupaten hulu, dan sinkronisasi program pembangunan desa dengan program daerah," tegas Cek Mad dalam keterangan tertulis kepada Antara di Aceh Utara.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu terlaksana dengan penuh keakraban, turut dihadiri Erman A Rahman dari The Asia Foundation, Lili Hasanuddin Direktur Program SETAPAK, Iskandar Dewantara Tim Ahli Bupati Aceh Utara, Nazaruddin Hasan M.Ag, serta di dampingi tim LSM Bytra.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019