Para petani sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), kembali bergairah merawat lahan kelapa sawit milik mereka setelah naiknya harga pembelian tandan buah segar (TBS) sejak sepekan terakhir.

Salah seorang petani kebun sawit di Desa Lama Tuha, Kecamatan Babahrot, Muazam di Blangpidie, Rabu mengatakan, sejak sepekan terakhir harga TBS ditampung pengusaha pabrik kelapa sawit (PKS) Rp1.110/kilogram.

Baca juga: Harga TBS kelapa sawit di Aceh Barat naik

Harga tersebut, kata dia, jauh lebih meningkat bila dibandingkan dengan harga pembelian TBS pada periode Agustus lalu hanya Rp950/kilogram.

 

“Periode Agustus harga TBS ditampung PKS hanya Rp 950/kg. Kemudian memasuki 1 September naik menjadi Rp1.000, lalu empat hari kemudian meningkat menjadi Rp1.050 - 1.100/kg, dan hari ini Rp. 1.110/kg,” katanya. 

Baca juga: Presiden dorong produksi avtur dari kelapa sawit
 
Dengan adanya kenaikan harga TBS, para petani di Abdya tentu mulai membersihkan kembali kebun sawit mereka dari semak belukar setelah lama ditinggalkan akibat turunnya harga pembelian tandan buah segar.   

“Beberapa hari ini kami sibuk melakukan pemupukan dan membersihkan kebun sawit, rumputnya sudah tinggi lama tidak rawat akibat harga murah, dan Alhamdulillah sekarang harganya sudah mulai naik lagi,” ujar petani lainnya, Mukhtar.

Baca juga: Ekspor CPO Indonesia meningkat 18 persen

Salah seorang agen pengepul sawit di Kecamatan Tangan-Tangan, Sampani ketika ditanya, ia mengaku membeli TBS pada petani Rp850/kg atau sekitar Rp650/kg bersih diterima pemilik kebun setelah dipotong ongkos panen.

“Ongkos panen TBS Rp200 /kg, jadi, kami membeli pada petani Rp850/kg, karena kami menjual lagi ke pengusaha gudang (timbangan sawit atau RAM), baru selanjutnya mereka menjual pada PKS,” tuturnya.

 

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019