Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh secara resmi meluncurkan peta jalan Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) provinsi Aceh, yang bertujuan untuk peningkatan produksi sawit secara berkelanjutan.
"Peta jalan sebagai kerangka kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan produksi kelapa sawit berkelanjutan, bebas deforestasi dan berdampak kepada penghidupan masyarakat," kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.
Peluncuran peta jalan kelapa sawit tersebut dilakukan dalam konferensi meja bundar tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) tentang minyak kelapa sawit berkelanjutan (RT 2023) di Jakarta.
Selain meluncur KSB, Pemerintah Aceh juga mendapatkan apresiasi dari RSPO dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atas keberhasilan 2.200 petani swadaya Aceh Tamiang dalam mengelola hasil taninya.
Baca juga: Apkasindo Aceh minta pemerintah bantu petani hadapi musim trek sawit
Beberapa petani dari Aceh yang hadir dalam acara tersebut juga mendapatkan sertifikat penghargaan dari RSPO dan ISPO.
Achmad Marzuki dalam sambutannya yang dibacakan yang dibacakan Sekda Aceh Bustami menuturkan bahwa peta jalan ini sesuai dengan rencana pertumbuhan hijau yang diinisiasi oleh Pemerintah Aceh sejak 2020 lalu.
"Peta jalan kelapa sawit berkelanjutan merupakan bentuk konkrit Aceh dalam komitmennya untuk memenuhi standar pasar berkelanjutan dengan menjaga kesinambungan konfigurasi bentang alam," ujarnya.