Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menugaskan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk memperbaiki aliran masuk investasi agar pertumbuhannya tidak anjlok melebihi minus lima persen pada kuartal III 2020.
"Kalau tidak bisa plus, jangan sampai minus di atas lima persen," kata Presiden dalam rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Presiden berharap investasi dapat menjadi pendorong pemulihan ekonomi pada kuartal III 2020 agar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dapat berbalik menjadi positif, setelah terperosok minus 5,3 persen pada kuartal II 2020. Selain konsumsi domestik, investasi harus menjadi tumpuan.
"Saya minta Pak Menko Maritim bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ketiga, kuncinya selain konsumsi domestik, hanya satu yang penting lagi, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas lima persen," ujar Presiden.
Pada kuartal II 2020, laju investasi terkoreksi hingga minus delapan persen. Hal itu juga yang membuat pertumbuhan ekonomi kuartal II jatuh ke minus 5,3 persen.
Presiden menuturkan dirinya juga sudah meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk memulihkan aliran investasi pada kuartal III 2020.
"Saya sudah ngomong banyak dengan Kepala BKPM, dan Bahlil sudah menyanggupi, ‘sanggup Pak Rp213 triliun’, ini betul-betul terealisasi, agar mendongkrak pertumbuhan kita karena itu satu kuncinya," tutur Jokowi.
Investasi harus terus digencarkan, kata Presiden, karena pemulihan daya beli masyarakat juga terkendala dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini.
"Misalnya (okupansi) restoran hanya buka 50 persen, tempat wisata, okupansi hotel juga belum bisa tinggi, saya kira tidak apa-apa, tapi harus ada jurus lain yang bisa kita lakukan yaitu dengan meningkatkan investasi agar kuartal ketiga bisa mengungkit, saya kira kuncinya di investasi," jelas Presiden.