Banda Aceh (ANTARA) - Tanggal 15 Oktober 2024, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan sebuah gedung megah di Kawasan Industri Aceh, tepatnya di Ladong, Kabupaten Aceh Besar, jelang lima hari masa jabatannya sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia berakhir. Bangunan tersebut adalah Gedung AMANAH, singkatan dari Anak Muda Aceh Unggul Hebat, yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Gedung yang berdiri di lahan seluas 5 hektare tersebut tampak kontras di daerah Ladong yang kering dan berbatu. Fasad bangunan itu di bagian luar dilapisi dengan desain motif Aceh, dan huruf A besar berwarna kuning. Ia seakan membawa kehidupan dan semangat baru di tengah lanskap yang keras, menjadikannya pusat aktivitas masyarakat dan simbol harapan bagi perkembangan Aceh ke depan.
“Saya sangat senang karena ada tempat untuk menumpahkan ide-ide kreatif. Biasanya, setelah memikirkan ide-ide tersebut, kita tidak tahu lagi kelanjutannya," kata Salsabila Heldika, seorang anggota AMANAH sektor fesyen, di Banda Aceh, Oktober lalu.
Salsabila mengatakan awalnya mengetahui program AMANAH dari teman dan menilai program yang ditawarkan berkaitan dengan kegiatan positif anak-anak muda. Ia mengetahui bahwa AMANAH adalah program di bawah BIN, tapi itu tidak mengubah niatnya untuk bergabung karena tujuan utamanya memang untuk membangun kreatifitas.
Program AMANAH memang kontras dengan reputasi BIN yang selama ini dikenal sebagai lembaga intelijen pada umumnya yang bersifat klandestin atau penuh kerahasiaan. Sebaliknya, AMANAH menyediakan platform penting dalam membangun kreativitas, ide, dan gagasan baru. Program tersebut mewadahi sejumlah sektor, seperti fesyen, pertanian, peternakan, perikanan, media kreatif, influencer, digital, inovasi, dan olahraga.
"Ini bukan hanya dampak positif, tetapi juga semangat positif bagi teman-teman di Aceh. Meskipun belum menjangkau seluruh lapisan generasi muda, saya berharap AMANAH semakin dikenal oleh masyarakat, khususnya anak-anak muda Aceh," ujar Salsabila.
Muhammad Ash Shiddieqy, anak muda yang tergabung dalam bidang event menjelaskan bergabung awalnya dikontrak harian untuk menjadi LO narasumber pada beberapa acara AMANAH. Berjalan dua bulan kemudian jelang peresmian gedung AMANAH, dia dikontrak bulanan untuk memegang kegiatan karnaval AMANAH, tapi kemudian pindah menjadi runner peresmian gedung.
Ia awalnya belum tahu kalau AMANAH adalah program BIN, dan mengetahuinya setelah bergabung di AMANAH. “Semoga semua anak muda Aceh bisa memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah,” katanya.
Baca juga: Resmikan gedung Amanah di Aceh, Jokowi: Saya sangat mengapresiasi atas inisiasi BIN
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat meresmikan Gedung AMANAH mengapresiasi BIN sembari menekankan: "Kunci kita adalah menciptakan sumber daya manusia unggul, sehingga kita berkompetisi dengan negara-negara lain.”
Beliau juga menegaskan bahwa Gedung AMANAH tidak hanya akan memberikan layanan yang lebih baik, tetapi juga memperkuat komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan daerah.
Kepala BIN Budi Gunawan dalam pidatonya menyampaikan bahwa AMANAH akan selalu dikenang sebagai amanat Pak Jokowi untuk masa depan anak muda Aceh.
"Mereka melihat melalui AMANAH ini membawa harapan bagi masa depan yang lebih makmur, lebih sejahtera, dan lebih maju," kata Budi sembari berharap agar program AMANAH dapat terus berkelanjutan demi kepentingan generasi mendatang.
Dengan segala harapan dan potensi yang ada, pertanyaan yang mengemuka kini adalah akan ke mana arah AMANAH ke depan? Apalagi pucuk pimpinan BIN kini dipegang oleh Muhammad Herindra, jenderal bintang tiga purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan RI periode 2020-2024.
Baca juga: Akademisi: Kehadiran Amanah jadi penggerak ekonomi Aceh
Baca juga: Iswanto siap lanjutkan amanah di Aceh Besar
Penulis: Cut Ulfa Gebrina, mahasiswa sosiologi USK Banda Aceh