Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengejar target permintaan ekspor minyak nilam sebanyak 30 ton per tahun ke negara Prancis.
"Kita diminta oleh mitra di Prancis dan setahun 30 ton, dan sekarang kita dalam proses pembinaan. Artinya masyarakat kita support menanam kembali agar ini bisa terpenuhi," kata Ketua ARC USK Dr Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Kamis.
Saifullah mengatakan, sejauh ini pihaknya baru melakukan sekali ekspor minyak nilam ke Prancis lebih kurang sebanyak tiga ton pada 2021 lalu. Selain itu ARC juga mengirimkan ke beberapa perusahaan swasta nasional.
Saat ini, kata Saifullah, ARC sedang dalam proses pengumpulan minyak nilam lagi, dan diusahakan ke depan bisa memenuhi permintaan minimal satu ton per bulan tersebut.
"Sejauh ini kita belum bisa penuhi permintaan karena kondisi produksi kita yang belum merata di semua tempat dan sebagian minyak Aceh juga ada jalur ekspornya sendiri," ujarnya.
Saifullah menyampaikan, dalam rangka mengejar target produksi minyak nilam, ARC USK melakukan pembinaan terhadap masyarakat Aceh untuk kembali menanam nilam guna meningkatkan produksi minyaknya.
Sejauh ini, ARC telah membina penanaman nilam masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Besar dan Sabang.
"Luas lahan penanaman nilam itu masing-masing kabupaten seluas 20 hektare. Terkecil di wilayah Sabang hanya sekitar empat hingga enam hektare," kata Saifullah.
Saifullah menuturkan, dari luasan lahan tersebut sejauh ini belum dapat memenuhi permintaan ekspor tersebut. Apalagi proses tanamnya membutuhkan waktu hingga delapan bulan. Kemudian, sebagian masyarakat juga belum punya ketel (tempat penyulingan).
Karena kondisi ini, Saifullah juga berharap adanya major project dari Bappenas guna memberikan penguatan di hulu, baik itu penanamannya maupun penyediaan ketel penyulingan.
"Dengan adanya major project Bappenas dengan lintas kementerian itu, kita punya sedikit energi untuk meningkatkan produksi nilam di hulu. Sehingga dua tahun lagi kita bisa memenuhi permintaan kuota nilam 30 ton ke Prancis," demikian Saifullah.
ARC USK kejar target permintaan ekspor 30 ton minyak nilam ke Prancis
Kamis, 17 Februari 2022 17:26 WIB