Takengon (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah dr Yunasri menyatakan ada peningkatan kasus sebanyak 92 kasus positif COVID-19 di daerah itu dan dua diantaranya terdeteksi sebagai varian Omicron.
"Jadi kemarin kita coba mengirim dua sampel untuk mengetahui apakah ada terjadi penularan Omicron di Aceh Tengah, ternyata dua-duanya Omicron," kata Yunasri di Takengon, Selasa.
Ia menjelaskan dari total 92 kasus positif pada bulan Maret itu, 13 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh atau negatif, 25 orang masih dirawat di RSUD Datu Beru Takengon dan sisanya masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
Menurut dia dengan adanya peningkatan kasus tersebut status Kabupaten Aceh Tengah saat ini kembali menjadi level 3 dengan ketentuan pembatasan keramaian 50 persen.
"Misalnya di cafe-cafe pengunjung harus dibatasi 50 persen, atau ada kegiatan, pertemuan-pertemuan, tetap dibatasi 50 persen, itu intinya," kata Yunasri.
Yunasri juga mengingatkan masyarakat di daerah itu agar tidak lalai dan lengah serta tetap waspada terhadap penyebaran pandemi yang belum berakhir.
Menurut dia secara nasional penyebaran pandemi saat ini sudah memasuki gelombang ketiga dengan terjadinya kembali peningkatan kasus positif di berbagai daerah di Tanah Air.
"Kalau kita berbicara kasus saya pikir secara nasional sekarang kan sudah gelombang ketiga, semua daerah kembali terjadi peningkatan, bukan hanya Aceh Tengah saja," katanya.
Karena itu ia mengajak masyarakat agar tetap waspada, tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.“Artinya silahkan masyarakat tetap menjalankan aktivitas, mencari nafkah, tapi dimohon untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, yang paling penting memakai masker," demikian Yunasri