Aceh Timur (ANTARA) - Produksi ikan asin di Kabupaten Aceh Timur mengalami penurunan drastis dari sebelumnya 10 ton sekali produksi kini hanya 200 kilogram.
"Turunnya produksi ikan asin sudah terjadi beberapa bulan lalu. Hal itu terjadi karena sulitnya kesulitan mendapatkan ikan untuk bahan baku membuat ikan asin," kata Hanafiah, pengusaha ikan asin, di Aceh Timur, Kamis.
Hanafiah mengatakan selain bahan baku ikan, garam untuk mengasinkan ikan juga naik. Kondisi ini menyebabkan harga ikan asin mengalami kenaikan.
"Dalam sekali produksi saya harus mengeluarkan modal sekitar Rp20 juta, sedangkan keuntungan hanya Rp1 juta," kata Hanafiah.
Hanafiah mengaku sudah puluhan tahun menekuni usaha ikan asin berharap tangkapan nelayan melimpah, sehingga bahan baku membuat ikan asin juga melimpah.
"Selama produksi ikan asin menurun, pekerja yang bekerja di sini juga tidak bekerja karena upah yang didapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan keluarga mereka," kata Hanafiah.
Hanafiah mengatakan ikan asin miliknya selama ini dipasok ke sejumlah pasar tradisional di seluruh kabupaten kota di Aceh.
"Selain memproduksi punya sendiri, kami juga membeli ikan asin milik warga di sekitar," kata Hanafiah menyebutkan.
Produksi ikan asin di Aceh Timur turun
Kamis, 9 Juni 2022 17:26 WIB