Meulaboh (ANTARA) - Personel kepolisian dari Polres Aceh Barat membubarkan aksi kericuhan dua kelompok mahasiswa, saat mengikuti aksi unjuk rasa menuntut penurunan harga BBM di depan Gedung DPRK Aceh Barat di Meulaboh.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun petugas kepolisian dengan siap melakukan pengamanan saat berlangsungnya aksi saling kejar dan dan serang antara dua kelompok mahasiswa, sehingga aksi kericuhan dapat segera teratasi.
“Ada sedikit gesekan antar mahasiswa, Alhamdulillah berhasil kita atasi,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso di Meuaboh, Rabu sore
Menurut Kapolres, aksi kericuhan tersebut diduga adanya kesalahpahaman antarmahasiswa, namun kemudian dengan kesigapan petugas kepolisian di lokasi kejadian, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihak kepolisian juga berupaya menciptakan situasi yang humanis dengan kalangan mahasiswa, sehingga penyampaian aspirasi di depan Gedung DPRK Aceh Barat berjalan lancar tanpa ada kendala apa pun.
Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso mengatakan pihaknya juga mengerahkan 120 orang personel kepolisian terdiri dari personel Sabhara, intelijen, perwira serta petugas antihuru-hara.
Selain itu, pengamanan tersebut juga turut dibantu oleh prajurit TNI dari Kodim 0105 Aceh Barat, polisi militer serta personel Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah
Kabupaten Aceh Barat.
“Kami mengimbau kepada adik-adik mahasiswa agar saling menjaga silaturahmi antarsesama, sehingga akan tercipta suasa yang semakin kondusif di tengah-tengah masyarakat,” kata Kapolres Pandji Santoso.