Calang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya membentuk program Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) bersama dengan 172 Gampong yang tersebar di sembilan Kecamatan dalam upaya meningkatkan penerimaan pendapatan gampong.
Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin di Calang, Kamis mengatakan berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah, setiap gampong menyepakati penyertaan modal dari dana APBG pada tahun 2022 Rp25 juta dan tahun 2023 sebesar Rp100 juta per gampong untuk pengelolaan kebun seluas 25.000 hektare.
“Pembentukan program BUMG bersama ini sebagai upaya Pemerintah menjadi lumbung ekonomi di kawasan Aceh Jaya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menurut dia keberadaan hutan maupun lahan terbengkalai yang ada di wilayah Aceh Jaya adalah salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai aset dalam menjalankan BUMG bersama.
Pj Bupati menyebutkan saat ini ada sekitar 1.000 hektare lahan perkebunan eks Perusahaan yang akan dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Aceh sehingga hal itu sebagai langkah awal BUMG bersama untuk mengelola aset yang ada.
"Pertemuan yang telah kita laksanakan sangat bersejarah bagi masyarakat Aceh Jaya, karena telah mendirikan satu lembaga ekonomi yang di amanatkan undang-undang yaitu BUMG bersama," kata Pj Bupati,Nurdin.
Ia berharap dukungan dari semua pihak baik Keuchik, Camat, dan pendamping BUMG agar proses dalam menjalankan BUMD bersama bisa berjalan dengan baik
Ketua APDESI Kecamatan Jaya, Zakaria menyambut baik atas pembentukan program BUMD bersama yang juga program inisiasi dari Pejabat Bupati Nurdin.
"Kami mewakili keuchik dalam Kecamatan Jaya sepakat dengan wacana ini sebagai upaya mewujudkan Gampong mandiri dan masyarakat sejahtera," katanya.