Banda Aceh (ANTARA) - Partai Gerindra Aceh berharap Pemerintah Pusat dapat mempertimbangkan kembali keluhan rakyat Indonesia soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, apalagi masih dilanda COVID-19.
Sekretaris Partai Gerindra Aceh Safaruddin, di Banda Aceh, Jumat, meminta Presiden Joko Widodo mengkaji ulang kebijakan tersebut, apalagi dilakukan disaat ekonomi Indonesia belum pulih imbas dari COVID-19.
"Kita di Aceh pasti akan tegak lurus dengan teman-teman pengurus Gerindra pusat. Kita minta pemerintah mempertimbangkan keluhan rakyat saat ini," kata Safaruddin.
Safaruddin yang juga menjabat Wakil Ketua DPRA menyatakan, sejatinya pemerintah mencari solusi lain dalam mengatasi kondisi keuangan negara, bukan malah menciptakan program
yang dapat menjerat rakyat kecil.
"Sebelum harga BBM naik saja, sejumlah harga bahan pokok sudah naik dan menyebabkan inflasi. Saat kebijakan ini diambil, tentu ini menambah beban masyarakat," ujarnya.
Karena itu, Safaruddin kembali meminta agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan yang telah memunculkan gelombang protes dan fokus saja pada pemulihan ekonomi nasional.
"Kita minta pemerintah mengkaji ulang dan mencari solusi lain atas kebijakan ini," katanya.
Gerindra sendiri, lanjut Safaruddin, dari awal sudah tegas menolak rencana tersebut karena berdampak pada meroketnya harga kebutuhan pokok di tengah sulitnya ekonomi rakyat.
"Kita berharap pemerintah merasakan apa yang dialami rakyat saat ini. Tahan dulu proyek-proyek yang dinilai tidak begitu berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan rakyat," demikian Safaruddin.
Gerindra Aceh berharap pemerintah pertimbangkan keluhan Rakyat
Jumat, 9 September 2022 13:46 WIB