Banda Aceh (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Aceh lebih dari Rp3 triliun pada 2023 guna menumbuhkan perekonomian masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
CEO BSI Region 1 Aceh Wisnu Sunandar di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penyaluran KUR di wilayah kerja BSI Region 1 Aceh setiap tahunnya meningkat. Dan pada 2023 ini, BSI Aceh mendapatkan alokasi KUR pada 2023 sebesar Rp3 triliun.
"Kami menargetkan realisasi penyaluran KUR pada 2023 ini lebih Rp3 triliun atau lebih banyak dari yang dialokasikan. Dua tahun terakhir ini, penyaluran KUR di Aceh terus meningkatkan," kata Wisnu Sunandar.
Baca juga: BSI salurkan pembiayaan sebesar Rp207,7 triliun tahun 2022
Wisnu Sunandar mengatakan BSI Aceh pada 2022 mendapatkan alokasi penyaluran KUR sebesar Rp2,4 triliun dengan realisasi mencapai Rp2,79 triliun. Sedangkan realisasi penyaluran pada 2021 sebesar Rp1,6 triliun dari target Rp1,19 triliun.
"Melihatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh sekarang ini, kami yakin realisasi penyaluran KUR dari Aceh pada 2023 melebih target," kata Wisnu Sunandar menyebutkan.
Selain KUR, kata Wisnu Sunandar, dana pihak ketiga yang dikelola BSI di Aceh juga meningkat dari sejak 2021 atau tahun pertama BSI hadir di Aceh sebesar Rp553 triliun menjadi Rp1,5 triliun pada 2022. Dan diharapkan jumlah dana pihak ketiga ini terus meningkatkan pada 2023 seiring semakin membaiknya perekonomian masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Wisnu Sunandar mengatakan saat ini BSI memiliki total aset di Provinsi Aceh mencapai Rp18,3 triliun. Jumlah tersebut bertambah sekitar Rp4,3 triliun dari aset awal pada 2021 yang mencapai Rp14 triliun.
"Kami terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Aceh serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi di provinsi ujung barat Indonesia tersebut," kata Wisnu Sunandar.
Baca juga: BSI bukukan lana bersih sepanjang tahun 2022 Rp4,26 triliun