Banda Aceh (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menyatakan beban puncak pada malam Idul Fitri 1444 Hijriah di provinsi setempat sebesar 528 megawatt (MW) atau naik enam persen dibanding dengan tahun 2022 yakni hanya 467 MW.
“Secara umum untuk beban saat perayaan dan libur lebaran Idul Fitri 2023 lebih rendah dari biasanya karena banyak kantor dan aktivitas masyarakat berkurang,” kata General Manager PT PLN (Persero) UID Aceh, Parulian Noviandri di Banda Aceh, Kamis.
Ia menyebutkan beban puncak pada malam Lebaran di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebesar 528 MW dan untuk puncak tertinggi selama bulan Ramadhan berada di level 552 MW. Sementara beban puncak pada Idul Fitri tahun lalu berada di level 467MW dan pada bulan Ramadhan 2022 dengan pemakaian tertinggi pada level 522 MW.
Ia menyebutkan total daya yang tersedia saat ini sebesar 607 MW dengan beban puncak di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu pada Rabu (26/4) malam sebesar 517 MW.
“Beban operasi sudah mulai turun ke level normal, mungkin karena para pemudik sudah kembali,” katanya.
Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Parulian Noviandri memastikan pasokan listrik lancar untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H yang ikut didukung dari sisi pembangkit, transmisi, personel hingga peralatan pendukung.
Ia menjelaskan khusus PLN UID Aceh pihaknya dalam kondisi siaga selama Ramadhan dan Idul Fitri dalam upaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Selain memastikan kesiapan pasokan listrik selama Ramadhan dan Idul Fitri, PLN juga menyiapkan Posko Mudik yang tersebar di seluruh Aceh sehingga bisa memudahkan masyarakat yang akan melakukan mudik.
“Kantor unit layanan PLN tersebar di Aceh, baik di kawasan pantai barat maupun kawasan pantai timur. Jalur dari Banda Aceh sampai ke Medan, kantor unit layanan pelanggan PLN akan membuka posko mudik lebaran, termasuk juga di pantai barat, mulai dari Banda Aceh, Calang, Meulaboh, sampai Subulussalam. Sampai ke arah Medan akan dibuka posko mudik lebaran,” katanya.