Sabang (ANTARA Aceh) - Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Geothermal Jaboi, Sabang akan menghasilkan energi listrik sebesar 80 Mega Watt (MW), sehingga bisa digunakan ke daerah daratan Aceh.
Projek Maneger dan Kepala Teknis PLTP Jaboi Sabang, Mantoyo kepada Antara di Sabang, Jumat menyatakan, proyek tersebut merupakan bagian dari program Presiden RI Joko Widodo membangun pembangkit listrik berdaya 35.000 MW.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) telah mencanangkan pembangunan pembangkit ernergi listrik dari Sabang sampai dengan Meurauke pada tahun 2015 sampai dengan 2019 berdaya 35.000 MW.
"PLTP Geothermal Jaboi termasuk program Presiden Jokowi membangun pembangkit listrik berdaya 35.000 MW di seluruh Indonesia," katanya.
PT Sabang Geothermal Energi (SGE) merupakan perusahaan yang mengerjakan pembangunan PLTP Geothermal Jaboi direncanakan, Sabtu (4/2) akan memulai pengeboran sumur tahap pertama.
"Hari ini ada syukuran di lokasi pengeboran panas bumi Geothermal Jaboi dan besok (Sabtu, 4/2) akan dimulai pengeboran tahap pertama," kata Mantoyo.
Ia menjelaskan, pengeboran tahap pertama sesuai yang ditargetkan Kementerian ESDM selesai Februari 2017 dan energi yang dihasilkan perkiraannya sekitar 10 sampai dengan 15 MW.
"Kita sebagai investor menginginkan PLTP Jaboi segera selesai dan izin yang diberikan Menteri ESDM pengeboran tahap pertama harus selesai Februari 2017," ujarnya.
Selanjutnya, Mantoyo juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan pengeboran di empat titik dan egergi yang dihasilkan dari panas bumi geothermail tersebut diperkirakan sekitar 80 MW.
Menurutnya, pengeboran PLTP Geothermal Jaboi direncanakan rampung pada akhir tahun 2017 dan jika ini terwujud dipastikan kebutuhan energi untuk masyarakat serta investor lainnya akan terpenuhi.
"Jika ini berhasil energi listriknya melebihi kapasitas yang dibutuhkan di Sabang dan kami sudah melakukan kontrak dengan PLN, energi panas bumi Jaboi nantinya bisa disuplai kepada PT PLN Persero di Banda Aceh melalui kabel bawah laut," tuturnya.