Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar menyatakan menerapkan dua strategi dalam menghadapi perubahan iklim guna memaksimalkan hasil pertanian khususnya padi di kabupaten itu.
“Kita menerapkan dua strategi untuk antisipasi perubahan iklim yakni adaptasi dan mitigasi,” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar di Lambaro, Selasa.
Ia menjelaskan untuk adaptasi dilakukan pengwilayahan tanaman, melakukan pengaturan jarak tanam dan penggunaan varietas unggul serta memberikan pemupukan berimbang serta pemanfaatan informasi iklim.
Kemudian untuk program mitigasi adalah dengan merekomendasikan kepada para petani untuk menanam varietas yang tahan kekeringan, terutama pada daerah-daerah yang terdampak kekeringan.
Kemudian pemanfaatan sumber-sumber air yang ada di daerah sekitar dan prediksi kekeringan yang terjadi ke depan sebagai bagian dari antisipasi kekurangan air khususnya pada tanaman padi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Agus Rizal menambahkan kedua strategi tersebut merupakan bagian yang dilakukan instansi tersebut khususnya dalam menghadapi perubahan iklim.
Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar menargetkan luas tanam tanaman padi pada musim tanam (MT) rendeng tahun 2023 di daerah itu seluas 25.367 hektare yang tersebar di 23 kecamatan dalam kabupaten itu.
Ia menyebutkan pada tahun 2023 pihaknya menargetkan luas tanam seluruhnya di Kabupaten Aceh Besar yakni dengan total luas 37.930 hektare terdiri dari tanam gadu seluas 12.563 hektare dan rendeng 25.367 hektare.
Adapun luas lahan baku sawah di Kabupaten Aceh Besar seluas 25.692 terdiri dari sawah tadah hujan 8.770 hektare dan irigasi 16.904 hektare.