Banda Aceh (ANTARA) - Otoritas pengelola Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar Angkasa Pura II menyatakan telah melakukan antisipasi kemungkinan peningkatan kesibukan menyusul penutupan Bandara Manado akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kabupaten Sitaro Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).
“Penutupan Bandara tersebut terjadi sejak jam 08.00 sampai 10.00 WIB dan diperpanjang hingga jam 23.59 WIB sehingga akan ada perubahan dan rotasi pesawat yang mengakibatkan keterlambatan ke bandara lainnya,” kata Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SIM Darmadi di Aceh Besar, Kamis.
Ia menjelaskan seiring terjadi erupsi Gunung Ruang tersebut akan terjadi peningkatan kesibukan di Bandara SIM yakni pada pukul 14.00 sampai 16.00 WIB sebagai antisipasi penundaan jadwal penerbangan.
“Pada jam sibuk tersebut akan ada enam maskapai penerbangan yang datang dan berangkat dari Bandara SIM,” katanya.
Adapun maskapai penerbangan yang datang pada siang tersebut yakni Lion Air asal Kualanamu, Pelita Air dari Jakarta, Citilink dari Kualanamu, Garuda Indonesia dari Jakarta, Air Asia dari Kuala Lumpur dan Susi Air dari Simeulue.
Kemudian yang berangkat dari Bandara SIM yakni Lion Air tujuan Kualanamu, Pelita Air tujuan Jakarta, Garuda Indonesia tujuan Jakarta dan Air Asia tujuan Kuala Lumpur.
Pihaknya juga tetap memastikan seluruh fasilitas berfungsi dengan baik dan personel siaga untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jasa Bandara.
Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar memiliki dimensi landas pacu 3000 x 45 meter dengan area parkir pesawat mampu menampung delapan pesawat.
Adapun untuk kapasitas terminal lebih kurang 1,5 juta penumpang per tahun dan lebih kurang 4 ribu penumpang per hari
Sebelumnya operasional PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi ditutup sementara dampak abu vulkanik Gunung Ruang, di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.
Baca juga: Otoritas Bandara: Puncak arus balik di SIM capai 2.731 penumpang