Banda Aceh (ANTARA) - DPD Gerindra Aceh optimis bakal calon Gubernur Aceh dari Partai Aceh Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem memilih Fadhlullah atau Dek Fad sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) pada pilkada karena Ketua Gerindra Aceh itu merupakan eks kombatan GAM.
"Kalau memang PA harap dari internal, maka Fadhlullah ini mantan kombatan GAM yang juga sama-sama berjuang dengan Mualem saat konflik Aceh dulu," kata Sekretaris Gerindra Aceh Abdurrahman Ahmad di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Abdurrahman Ahmad pada saat menerima berkas calon Gubernur Aceh/Wakil Gubernur Aceh, bupati dan wali kota se Aceh.
Sebelumnya, DPD Gerindra Aceh mengusung anggota DPR RI sekaligus Ketua Gerindra Aceh, Fadhlullah untuk menjadi cawagub mendampingi Mualem pada Pilkada 2024. Fadhlullah juga telah mendaftarkan diri ke Partai Aceh beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan Gerindra Aceh pada Pilkada 2024 hanya mengusulkan cawagub karena memang partainya tidak mencukupi kursi DPRA untuk mengusung calon gubernur sendiri.
Di mana, persyaratan minimal untuk mengusung calon Gubernur Aceh itu memiliki 13 kursi di parlemen, sedangkan Gerindra hanya memperoleh enam kursi.
"Mengingat jumlah kursi terbatas dan kita tidak bisa mengusung sendiri, karena harus ada minimal 13 kursi, maka kita usulkan untuk Cawagub," ujarnya.
Ia menjelaskan alasan Gerindra ingin berkoalisi dengan Partai Aceh karena Prabowo Subianto sering menyampaikan untuk memberikan dukungan kepada Mualem pada pilkada. Apalagi yang bersangkutan juga menjadi penasehat Gerindra Aceh.
"Ketua Umum Pak Prabowo juga sudah sering menyampaikan kepada kita bahwa untuk Gubernur Aceh mendukung Mualem," katanya.
Abdurrahman menambahkan Gerindra siap mengikuti mekanisme di Partai Aceh untuk pengusulan cawagub, apakah itu survei atau penilaian lainnya.
Anggota DPR Aceh itu menegaskan jika pun nantinya Partai Aceh tidak memilih Fadhlullah untuk mendampingi Mualem, Gerindra Aceh tetap memberikan dukungan kepada eks Panglima GAM tersebut.
"Kalau memang belum dipilih ketua kita, kita tetap bersama Partai Aceh. Ini demi kepentingan Aceh yang lebih besar kedepannya," pungkas Abdurahman.