Blangpidie (ANTARA Aceh) - Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai Juli 2017 merehab 18 rumah warga dhuafa dengan anggaran zakat, infaq, sadaqah (ZIS) yang bersumber dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS).
Kepala Baitul Mal Abdya Hasbi AG di Blangpidie, Jumat menyatakan, tahun 2016, Baitul Mal mengupulkan ZIS dari PNS sebesar Rp2,8 miliar lebih dan sebagian akan diperuntukan rehab rumah warga miskin.
Hasbi menerangkan, berdasarkan hasil survey lapangan, jumlah rumah dhuafa yang direhab dengan dana ZIS berjumlah 18 unit dan masing-masing kecamatan mendapatkan 2 unit dengan jumlah anggaran rehab per rumah sebesar Rp15 juta.
"Tiap rumah kita berikan Rp15 juta. Dana rehab ini langsung kita serahkan pada pemilik rumah, biar warga sendiri yang membangunnya, kita mengawasi saja dan InsyaAllah selepas Hari Raya Idul Fitri dana ini langsung kita berikan untuk rehab rumah," ujar dia.
Selain untuk rehab rumah dhufa, lanjut dia, ZIS PNS tersebut sebagian besarnya sudah disalurkan kepada 3.000 fakir miskin, guru pesantren, guru tidak tetap, untuk Ibnu sabil dan untuk petugas fardhu kifayah.
"Jumlah keseluruhan petugas fardhu kifayah di Kabupaten Abdya sebanyak 304 orang. Setiap desa mereka ada 2 orang. Jadi, masing-masing mereka kita berikan zakat sebesar Rp250 ribu/orang," kata dia.
Kemudian, tambah dia, Baitul Mal Abdya juga telah menyerahkan ZIS kepada 714 orang masyarakat fakir dengan besaran zakat rata-rata sebesar Rp1 juta/orang dan berbeda dengan kategori miskin.
Untuk kategori miskin, lanjut dia, pihaknya menyerahkan zakat sebesar Rp600 ribu/orang dengan jumlah penerima 1.535 orang yang tersebar di sembilan kecamatan.
"Kalau guru pesantren dan guru tidak tetap jumlahnya 442 orang. Mereka masing-masing kita berikan Rp500 ribu/orang. Kemudian untuk jatah ibnu sabil kita berikan kepada anak-anak yang hafal Alquran," katanya.
Selain untuk hafiz Alquran, lanjutnya, Baitul Mal juga akan menyalurkan bantuan sarana dan prasana ibadah kepada 20 desa yang baru definitif dengan jumlah anggaran bervariasi dan tergantung menurut kebutuhan di desa-desa tersebut.
"Untuk hafiz Alquran belum kita salurkan. Rencana kita dalam waktu dekat ini segera kita salurkan dananya bersamaan dengan penyaluran bantuan sarana ibadah kepada 20 desa yang baru definif itu," katanya.
Hasbi menerangkan, PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab Abdya sejak 3 tahun terakhir rutin menyerahkan zakat kepada Baitul Mal untuk dikelola selanjutnya diserahkan kepada fakir-miskin.
"Demi fakir miskin, PNS Abdya tiap bulan menyisihkan gaji mereka untuk zakat. PNS yang gajinya di atas Rp3,8 juta/bulan dipotong 2,5 persen untuk ZIS. Sedangkan yang gajinya dibawah itu diberikan 1 persen untuk infaq," demikian Hasbi.