Banda Aceh (ANTARA) - Laga perdana cabang sepakbola putra pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 mempertemukan Papua Barat vs Sulawesi Tengah, pertandingan yang berlangsung di Stadion H Dimurthala Banda Aceh, Minggu sore itu berakhir imbang 1-1.
Pertandingan perdana untuk sepakbola putra dibuka langsung oleh Pj Gubernur Aceh, Safrizal. Babak fase grup ini dimulai dari grup B yang diisi lima provinsi yaitu Papua Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah dan Sulawesi Barat dan Sumatera Utara.
Pada laga perdana ini, Sulawesi Tengah unggul lebih dulu, dan kemudian Papua Barat berhasil menyamakan kedudukan di masa injury time.
Di babak pertama, Papua Barat tampil menguasai jalan pertandingan dan tampil menyerang. Namun, upaya mereka belum mampu menembus gawang Sulawesi Tengah.
Upaya anak-anak Papua Barat untuk unggul lebih dulu selalu dapat diantisipasi dengan baik oleh tangan sang penjaga gawang, Rexy.
Sulawesi Tengah yang bermain di luar skema hanya mampu bertahan, dan skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di awal babak kedua, Papua Barat masih mendominasi jalannya pertandingan. Tetapi, juga tidak mampu merubah papan skor.
Tak ingin terus mendapatkan tekanan, anak-anak Sulawesi Tengah mulai memberikan perlawanan di 20 menit terakhir dan membuat repot lini bawah lawan.
Tepat di menit 80, pemain bawah Papua Barat melakukan kesalahan di luar kotak penalti hingga wasit memberikan hadiah tendangan bebas untuk Sulawesi Tengah.
Arief Khaliq yang dipercayakan menjadi eksekutor mampu merubah keadaan. Sepakan keras nya ke arah kanan penjaga gawang Papua Barat tak mampu diantisipasi M Febriyansyah Refyan, dan berbuah gol.
Tertinggal satu angka, Papua Barat mulai melakukan pressing di sisa delapan menit waktu normal. Dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di masa injury time lewat kaki Yotam Jekson.
Skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Dengan hasil ini, maka kedua masing-masing hanya memperoleh satu poin.
Terkait hasil ini, Pelatih Papua Barat, Masdra Nurriza mengakui banyak peluang yang gagal diakhiri dengan baik, dan ini menjadi bahan evaluasi tim.
"Tadi memang ada sedikit problem di pemain depan, dan ini menjadi pelajaran penting bagi mereka, dan nanti lebih baik," kata Masdra.
Sementara itu, Pelatih Sulawesi Tengah, Zulkifli Syukur mengaku permainan anak asuhnya tidak berjalan baik sesuai skema yang telah disusun, sehingga mendapatkan tekanan dari lawan.
Kondisi itu, kata dia, disebabkan karena permasalahan mental karena menjadi tim yang perdana bermain, dan ini biasa terjadi.
"Memang kondisi bermain pertama, jadi skema tidak berjalan baik, biasanya tidak seperti itu mereka bermain. Dan ini biasa terjadi, bahkan di Liga 1 juga sama," demikian kata eks pemain timnas itu.
Baca juga: Pelatih sepakbola PON Aceh: Target kita medali emas