Sabang (ANTARA Aceh) - Tim SAR menyelamatkan nelayan asal Gampong (desa) Ujong Kareung, Sabang, Dedek Elfikar, setelah sempat mengapung di laut lepas selama lima jam, Senin (21/8) malam.
"Sekira pukul 15.00 WIB, as mesin (gearbox) patah dan saya melaporkan langsung kepada Panglima Laot Wilayah Ujong Kareung lengkap dengan titik koordinatnya," kata Dedek kepada Antara di Sabang, Selasa.
Dedek menjelaskan, pasca as mesin patah ia sempat mengapung seorang diri selama lima jam di lautan lepas yang jaraknya sekira 38 mil dari pantai Ujong Kareung, dan ketika itu ia berada pada titik koordinat N 06°01.892' E 095°35.704.
"Waktu as mesin patah saya langsung meliat GPS dan melihat titik koordinatnya, lalu koordinat tersebut langsung saya kirimkan ke Panglima Loat Ujong Kareung," jelas pria yang sudah melaut lebih kurang 20 tahun.
Nelayan tadi menambahkan, ia berhasil dievakuasi oleh tim Sar Sabang sekitar pukul 20.00 WIB dan jaraknya sekira 38 mill arah timur dari lepas pantai Sabang.
"Saya berterimakasih sekali kepada Tim Sar yang cepat tanggap dan telah memberikan pertolongan kepada saya semoga Allah SWT membalas kebaikkan mereka," ujarnya.
Koordinator Tim SAR Kota Sabang Budi Darmawan mengakui, pihaknya mendapat informasi sekira pukul 16.00 WIB dan langsung mengerahkan kapal motor cepat (sea reader) untuk melakukan pencarian terhadap korban sesuai dengan titik koordinat yang Panglima Loat sampaikan.
"Tim berjumlah 6 orang bergerak pukul 17.30 WIB menggunakan sea reader menuju 38 mil dari lepas pantai Sabang dan melakukan pencarian terdahap korban pada titik koordinat N06.01.892.E095.35.704," sebut dia.
Kemudian lanjutnya, tim langsung menuju pada koordinat tersebut dan korban berhasil ditemukan mengapung-apung di permukaan laut di atas boat yang ia tumpangi, lalu korban langsung dievakuasi.
"Syukur Tim berhasil menemukan korban pada koornidatan terakhir sekitar 1 mill arah ke timur dan korban berhasil dievakuasi pada pukul 20.05 WIB," jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, korban dievakuasi ke atas sea reader dan boat yang nelayan itu tumpangi ditarik ke darat.
Ia juga mengingatkan para nelayan untuk lebih hati-hati ketika melaut dan selalu memperhatikan cuaca serta menggunakan GPS atau alat pendukung lainnya ketika melaut.
"Kita selalu mengimbau kepada masyarakat nelayan agar selalu meningkatkan kewaspadaannya ketika melaut dan jika nelayan dilengkapi alat GPS ketika musibah seperti ini mudah melakukan pencarian," tuturnya.