Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Selasa (12/11). Keduanya menegaskan komitmen hubungan bilateral dalam kerja sama bidang pertahanan dan pengembangan nuklir.
Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia dalam pengembangan dan percepatan studi kelayakan teknologi reaktor nuklir kecil atau small modular reactor atau SMR. Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan oleh Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan teknologi reaktor modular kecil (SMR), termasuk dengan mempercepat studi kelayakan yang sedang berlangsung," demikian pernyataan Gedung Putih yang dilansir di Jakarta, Rabu.
Selain itu, AS juga mendukung agar Indonesia mengeskplorasi potensi kolaborasi dalam upaya mencetak para ahli teknologi reaktor nuklir dari Indonesia melalui program sertifikasi penelitian asesor nuklir.
Baca juga: Inilah arahan lengkap Presiden Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna Perdana, ada ultimatum keras
"Presiden Biden dan Presiden Subianto berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pertahanan bilateral, menegaskan kembali komitmen bersama mereka terhadap keamanan dan stabilitas regional, dan menekankan pentingnya pengaturan kerja sama pertahanan yang disepakati pada tahun 2023," tulis keterangan yang dilansir oleh Gedung Putih dalam laman whitehouse.gov, sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu.
Kedua pemimpin berjanji untuk bekerja sama dalam memperkuat kemampuan keamanan maritim dan memerangi kegiatan ilegal, penangkapan ikan yang tidak dilaporkan dan tidak diatur, serta penangkapan ikan yang terkait dengan kejahatan terorganisasi transnasional.
Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama yang berkelanjutan di bidang pertahanan dan modernisasi militer dengan cara yang konsisten dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional.
Baca juga: Ekonom USK: Program Prabowo sejalan dengan transformasi ekonomi digital
Biden pada kesempatan itu memuji Indonesia yang berhasil menjadi tuan rumah latihan Super Garuda Shield tahun 2024 dan potensi perluasan latihan multilateral yang baru-baru ini melibatkan delapan negara mitra lainnya, dua belas negara pengamat, dan lebih dari 6.000 personel, yang bertujuan meningkatkan kemampuan keamanan kolektif agar lebih siap menghadapi tantangan lanskap global yang semakin kompleks.
Kedua pemimpin juga menegaskan kembali niat mereka untuk mengadakan Dialog Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Pejabat Senior AS-Indonesia yang Ke-2, Dialog Keamanan AS-Indonesia (IUSSD) Ke-21, dan Diskusi Pertahanan Bilateral AS dan Indonesia (USIBDD), sebelum berakhirnya pertemuan kuartal pertama tahun 2025.
Pada bidang kerja sama maritim, kedua pemimpin menyambut baik pembentukan Pusat Pelatihan Maritim "Anambas" Bakamla, yang didanai AS di Batam tahun ini.
Baca juga: Paska: Prabowo diminta lanjutkan penyelesaian kasus HAM berat di Aceh
Para pemimpin juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk menyelenggarakan dialog maritim dan bermaksud menjajaki bidang diskusi baru, termasuk kerja sama dalam ekonomi maritim berkelanjutan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan.
Selain itu, para pemimpin berjanji menjajaki pembentukan jaringan alumni pertahanan untuk memperkuat ikatan kerja sama pertahanan.
Sementara itu, mengenai upaya penanganan terorisme, kedua Kepala Negara mengutuk terorisme dan ekstremisme kekerasan dalam segala bentuknya dan berkomitmen untuk bekerja sama mencegah dan melawan terorisme.
Para pemimpin memuji kerja sama yang sudah berjalan lama dan sukses dalam melawan terorisme dan menyambut baik pembaruan Nota Kesepahaman AS-Indonesia mengenai kontraterorisme hingga tahun 2027 sebagai bagian dari upaya penanganan terorisme.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo dan Biden tegaskan komitmen kerja sama pertahanan