Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyebutkan imigran etnis Rohingya yang tinggal di lokasi penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, Aceh Timur tersisa 137 orang.
Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur Syamsul Bahri di Aceh Timur, Senin, mengatakan banyak imigran etnis Rohingya yang mendarat di Kabupaten Aceh Timur kabur atau melarikan diri dari penampungan.
"Setelah yang terakhir sebanyak 10 orang yang kabur, saat ini sisa etnis Rohingya di lokasi penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang, Peureulak Timur hanya 137 orang," kata Syamsul Bahri.
Sebelumnya, sebanyak 346 imigran etnis Rohingya mendarat di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Timur pada awal Februari 2024, serta akhir Oktober dan November 2024.
Baca: Sembilan imigran Rohingya di Aceh Timur kabur dari penampungan
Dari 346 imigran etnis Rohingya yang mendarat tersebut, tersisa hanya 137 orang lagi di penampungan. Sementara, yang lainnya melarikan diri dari penampungan dan 10 orang lainnya dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan ke penampungan di Kabupaten Pidie.
Terkait dugaan dalang di balik kaburnya imigran etnis Rohingya di Aceh Timur, Syamsul Bahri mengaku belum mengetahui siapa yang membantu mereka melarikan dari tersebut dari penampungan tersebut.
"Petugas keamanan telah disiagakan pihak UNHCR di lokasi penampungan sementara. Namun, imigran gelap ini diduga memanfaatkan kelengahan petugas keamanan untuk melarikan diri," katanya.
Setelah kasus terakhir kaburnya imigran etnis Rohingya dari penampungan, kata Syamsul Bahri, petugas keamanan sempat menyisir di sekitar lokasi, tetapi tidak menemukan sama sekali jejaknya.
"Mustahil imigran etnis Rohingya ini bisa melarikan jika tidak ada yang membantu. Kami akan terus memantau keberadaan imigran etnis Rohingya yang tersisa di tempat penampungan sementara tersebut," kata Syamsul Bahri.
Baca: Pemprov Aceh upayakan tempat penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya