Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur menyatakan sekitar 90 persen dari sebanyak 1.132 sapi yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah tersebut sudah sembuh setelah mendapat pengobatan dengan cara pemberian asupan vitamin, dan sejumlah tindakan lainnya termasuk vaksinasi.
"Saat ini, tim kesehatan hewan dari Kabupaten Aceh Timur bersama tim dari provinsi terus bekerja mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. Selain vaksinasi, tim juga membersihkan kandang dengan menyemprotkan disinfektan," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Murdhani di Aceh Timur, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan pencegahan agar penyakit PMK tidak menyebar dengan memvaksinasi ternak warga yang kondisinya sehat. Ia mengatakan vaksinasi pencegahan PMK dilakukan terhadap 50 ekor ternak sapi.
Murdhani mengatakan pihaknya terus menggencarkan vaksinasi terhadap sapi-sapi dan hewan ternak lainnya dalam upaya pencegahan menular tersebut. Apalagi, dalam waktu dekat akan memasuki bulan Ramadhan yang biasanya warga Aceh lebih banyak membeli daging untuk melakukan tradisi meugang menyambut bulan suci tersebut.
"Apalagi, tidak lama lagi masyarakat memasuki tradisi meugang menyambut bulan suci Ramadhan dan meugang Idul Fitri. Tradisi ini, di mana sebagian besar masyarakat membeli daging segar sapi dan kerbau dalam jumlah banyak untuk dikonsumsi bersama keluarga," kata Murdhani.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat, khususnya peternak, untuk bekerja sama dan memberi dukungan dalam penanganan wabah PMK agar penularannya tidak lagi meluas.
"Kami juga mengimbau peternak segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat jika menemukan hewan ternaknya dengan gejala penyakit mulut dan kuku serta mengisolasinya guna mencegah penularan dan penyebaran penyakit tersebut," kata Murdhani.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya sudah suntik 2.500 dosis vaksin PMK