Singkil (ANTARA Aceh) - Petani kelapa sawit kelas menengah ke bawah di Kabupaten Aceh Singkil mengeluhkan kekurangan pupuk bersubsidi, sehingga Pemerintah setempat perlu menangani kelangkaan sarana produksi itu.
"Kami para petani sawit setiap tahun selalu mengeluhkan dalam pemupukan kebun, sebab kebutuhan pupuk bersubsidi sangat membantu hasil produksi, namun selalu langka," kata Amli salah seorang petani di Gunung Meriah, Aceh Singkil kepada wartawan Rabu.
Selama ini, kata Amli, pupuk urea bersubsidi dari pemerintah sangat membantu petani sawit, namun selalu terkendala kekosongan stok alias langka.
Hal senada juga disampaikan Khairi petani sawit di Kecamatan Kuta Baharu, yang menyatakan, persediaan pupuk urea bersubsidi di agen-agen sangat terbatas, sehingga sering terjadi kelangkaan.
Problema ini, kata Khairi, perlu perhatian serius dari Pemerintahan setempat dan mempertegas bahwa regulasi pengguna pupuk bersubsidi petani yang bagaimana, apakah pemilik lahan perkebunan sedikit atau lahan sawit kelas menengah ke atas, sehingga tidak simpang siur informasinya.
"Saya berharap instansi terkait mendata jumlah masyarakat petani sawit terutama petani kelas menengah ke bawah dan menyesuaikan stok pupuk urea dan menetapkan harga eceran tertinggi (HET)-nya perkarung berat 50 kilogram, supaya tidak ada lagi pihak pedagang pupuk yang nakal," ujarnya.
Selama enam bulan terakhir ini, lanjut Khairi, harga pupuk urea bersubsidi merek Poskha Rp90 ribu hingga Rp120 ribu/karung, tak ada kejelasan.
"Saya berharap pemerintah bersikap tegas dan transparan serta kriteria petani bagaimanakah yang berhak menggunakan pupuk bersubsidi," ujarnya.
Sementara mengenai harga tandan buah kelapa sawit menurut informasi yang dihimpun rata-rata Rp1.500/Kg di tingkat ram atau agen penampung.
Sementara itu Commite Development Officer (CDO) PT Lembah Bhakti wilayah Singkil Hadi Sukoco mengatakan harga kelapa sawit dari masyarakat Rp1.740/Kg.
Dikatakannya, hasil produksi kelapa sawit milik masyarakat tertampng semuanya di pabrik perusahaan perkebunan PT Lembah Bhakti.