Blangpidie (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Koperasi UKM Perindag bekerja sama dengan Pertamina menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di sembilan kecamatan menyusul kelangkaan pasokan akibat pascabencana Aceh.
Kepala Diskop UKM Perindag Abdya, Zedi Saputra, di Blangpidie, Minggu, mengatakan, operasi pasar ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada Kamis (18/12) di Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, dan Jeumpa, serta dilanjutkan pada Sabtu (20/12) di Kecamatan Susoh, Blangpidie, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng, dan Lembah Sabil.
“Operasi ini kita lakukan di sembilan titik, masing-masing di pusat kecamatan. Satu titik kita distribusikan 560 tabung elpiji dengan harga sesuai HET, yaitu Rp22.500 per tabung,” kata Zedi.
Baca: Update Banjir Aceh, Emak-emak hadang mobil pengangkut elpiji
Ia menjelaskan, skema distribusi dilakukan oleh unsur Muspika dan kepala desa setempat agar pembagian gas subsidi tersebut tepat sasaran, mengingat jumlah tabung yang tersedia masih terbatas.
“Skema pembagian kami serahkan kepada Muspika dan kepala desa, karena mereka yang paling mengetahui kondisi masyarakat di lapangan,” ujarnya.
Zedi menambahkan, kegiatan ini merupakan hasil koordinasi dan lobi langsung kepala daerah kepada pihak Pertamina, menyusul terhambatnya distribusi elpiji akibat kerusakan akses jalan pascabencana.
“Berdasarkan informasi dari Pertamina Meulaboh, distribusi elpiji kini sudah kembali normal. Ke depan, penyaluran akan dilakukan langsung oleh pangkalan di masing-masing wilayah,” tutupnya.
Baca: Elpiji langka, warga di Abdya terpaksa gunakan kayu bakar untuk memasak
