Blangpidie (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mulai menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari akibat kelangkaan gas elpiji subsidi tiga kilogram pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh.
"Sejak peristiwa bencana banjir melanda, kami belum pernah dapat gas elpiji subsidi di pangkalan," kata salah seorang warga Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, Devi, di Banda Aceh, Selasa.
Devi mengatakan, menggunakan kayu bakar menjadi satu-satunya solusi agar aktivitas dapur tetap berjalan, meski merepotkan dan tidak seefisien menggunakan gas.
Baca juga: Pengamat: Distribusi elpiji di wilayah bencana lebih sulit dibandingkan BBM
Sementara itu, seorang pengusaha pangkalan gas elpiji subsidi di Abdya. Tati saat dikonfirmasi mengatakan pasokan dari agen penyalur utama sangat minim pascabencana Aceh.
"Sejak bencana, pangkalan baru sekali dipasok gas dengan jumlah hanya 40 tabung. Sementara, warga yang mengantri sudah ratusan orang," kata Tati.
Situasi ini, telah memicu antrean panjang dan kekecewaan masyarakat yang tidak kebagian jatah.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga melalui Sales Branch Manager III Gas Aceh, Muhammad Suhanda menjelaskan bahwa kelangkaan LPG di Aceh secara umum terjadi karena terhambatnya jalur distribusi akibat kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan terputus.
Kelangkaan ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga mengancam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal yang sangat bergantung pada gas subsidi, yang dikhawatirkan terancam gulung tikar.
Menanggapi situasi krisis energi ini, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Abdya, telah memanggil tiga agen penyalur utama untuk dimintai penjelasan dan mencari solusi cepat.
Disisi lain, Bupati Abdya, Safaruddin, juga telah berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina dan mengingatkan agen serta pangkalan agar tidak mempermainkan harga atau menimbun stok di tengah penderitaan masyarakat.
Pemerintah daerah saat ini tengah berupaya keras memastikan pasokan kembali normal dengan meminta prioritas perbaikan jalur distribusi dan berharap pasokan tambahan segera masuk untuk meredam keresahan di masyarakat.
Baca juga: Elpiji kembali dikirim via laut ke Aceh, Hiswana harap masyarakat datangi pangkalan resmi
