Pantauan wartawan di Singkil, Sabtu, kendaraan dapur umum berada di dua titik lokasi, yakni mobil dapur umum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial di tempatkan di Desa Ujung Bawang dan mobil dapur umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Desa Suka Makmur.
Sekertaris Tagana Aceh Singkil Faisal mengatakan, dapur umum ditempatkan melayani dua desa yang terparah dan terjangkau yakni Desa Ujung Bawang dan Suka Makmur, Kecamatan Singkil.
"Dapur umum baru hari ini ditempatkan. Warga korban banjir sudah ada sebagian yang mengambil makanan berupa nasi dan lauk pauk yang telah langsung dimasak personel, karena kebutuhan pokok berupa beras, sardencis, telur dan bahan pangan lainnya sudah tersedia," kata Faisal.
Pada umumnya, kata Faisal, warga yang datang para ibu-ibu dan anak-anak, mereka datang membawa tempat meminta nasi beberapa dan lauk beberapa porsi.
"Diperkirakan ada lima ratusan warga yang memgambil makanan setiap waktu makan tiba," ujarnya.
Kemudian Faisal juga memgatakan personil Tagana yang bertugas melayani korban banjir ada 16 orang selebihnya dari kantor Dinas Sosial.
Banjir kiriman mulai rendam 16 desa di Kecamatan Singkil dan sebagian ruas badan jalan di Ibukota Kabupaten Aceh Singkil itu juga digenangi air yang mengakibatkan arus transportasi mulai terhambat.
"Banjir telah merendam 16 desa di Kecamatan Singkil, namun satu desa yakni Pulo Sarok tidak begitu signifikan, karena hanya sebagian dusun/RT saja yang terendam," kata Camat Singkil Riki Yodyska.
Banjir, kata Ricky, sudah sejak Kamis (9/11) pagi pukul 08.00 WIB menggenangi 9 desa di Kecamatan Singkil, namun kini banjir telah menggenangi seluruh desa.
Sebagian warga terpaksa memindahkan barang-barang perabotan dan lainnya ketempat yang agak tinggi karena ketinggian air berkisar selutut orang dewasa hingga 1,2 meter di halaman rumah masyarakat.
"Menurut laporan sejumlah kepala gampong (desa) dan hasil pantauan saya, ada 400 unit perumahan warga yang terendam banjir beserta puluhan ekor ternak warga juga banyak terendam," kata Riki.