"Pendangkalan Sungai Singkil setelah dilakukan pengukuran kedalaman air rata-rata 1,5 meter, hal itu telah berlangsung bertahun-tahun, sehingga daya tampung arus debit air tidak terbendung dan terjadilah luapan," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Singkil Masdianto kepada wartawan, di Singkil, Rabu.
Pada tahun anggaran 2018, kata Masdianto, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf akan hibahkan satu unit kapal keruk yang akan menjadi program khusus normalisasi dan membutuhkan dana besar, karena Sungai Singkil yang melebar akibat pengikisan tanah (erosi), namun terjadi pendangkalan yang cukup signifikan.
Kemudian, sambungnya, menurut tim ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat setelah melakukan pengukuran daratan Singkil sebulan lalu daratan Singkil diperkirakan turun 80 Cm hingga 100 Cm dengan data perbandingan daratan Singkil sebelum 2004.
Kemudian program lain untuk mengatasi banjir Aceh Singkil saat ini diprioritaskan, salah satunya ruas badan jalan yang rendah terutama jalan nasional dan provinsi ditinggikan, terutama jalan-jalan yang rendah.
Proses itu dilakukan dengan cara membuat talut, menimbun dan pengerasan serta lapisan aspal agar arus transportasi lancar, sehingga aktivitas perkantoran, sekolah, mobilisasi hasil pertanian lancar yang pada gilirannya perekonomian tidak terganggu.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait jalan kawasan rawan banjir seperti jalan- jalan kabupaten di Desa Pasar menuju Teluk Rumbia dan Jalan Ujung Bawang menuju Pea Bumbung, ia menyatakan, masuk pengajuan definitif Dinas Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).