"Kami sangat menyayangkan terhadap kondisi ini sehingga harus cepat dicarikan solusi agar tidak menjadi masalah yang besar di kemudian hari," kata Fadhlulah dihubungi di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan pasokan gas ke perusahaan penghasil pupuk tersebut seharusnya mendapat porsi prioritas dalam menjamin keberlanjutan aktivitas dan produksi perusahaan tersebut.
"Seharusnya distribusi gas harus lancar dan dibicarakan secara berkelanjutan jangan sampai ada terhenti distribusi yang berujung pada aktivitas produksi," katanya.
Menurut dia sebagai anggota DPR asal Aceh yang duduk di Komisi VI akan segera menyelesaikan persoalan tersebut dengan mempertemukan pihak terkait sehingga segera mendapat titik temu dengan perusahaan pemasok gas.
"Kami juga akan memanggil direksi PT PIM guna meminta penjelasan terkait persoalan yang terjadi selama ini sehingga ke depan tidak terulang kembali," kata Politisi dari Partai Gerindra tersebut.
Politisi yang akrap di sapa Dek Fad itu mengatakan perusahaan yang sudah beroperasi di provinsi ujung paling barat Indoensia itu harus mendapat dukungan penuh dari semua piahk termasuk dari Pemerintah dalam menjamin berbagai kebutuhan terutama dalam hal distribusi gas sebagai salah satu sumber energi.
Ia optimistis dengan dukungan semua pihak persoalan tersebut dapat segera teratasi sehingga perusahaan milik negara tersebut dapat kembali menjalankan aktivitasnya dengan normal dalam menghasilkan pupuk.