Sabang (Antaranews Aceh) - Insvestor dari Golden Compass General Trading di Abu Dhabi Uni Amirat Arab tertarik menanamkan modalnya di Kota Sabang (Pulau Weh), Provinsi Aceh, khususnya untuk pengembangan sektor pariwisata dan perdagangan.
Deputi Bidang Komersial dan Investasi pada Badan Pengusahaan Kawasan Pelabuhan Bebasa Sabang (BPKS), Agus Salim kepada wartawan di Sabang, belum lama ini mengatakan, investor dari Abu Dhabi, Saeed Almansouri bersama mitranya, M Ali Assegaf sudah berkunjung ke Sabang, Kamis (9/8).
Saeed Almansouri sudah beberapa kali mengunjungi Aceh dan di Sabang rombanganya mengunjungi Kantor BPKS untuk menjajaki peluang investasi yang mingkin bisa dikembangkan di Sabang.
Agus Salim didamping Fauzi Umar, Deputi Bidang Teknologi Pembangunan dan Tata Ruang mempresentasikan potensial yang ada di kawasan Sabang dan selanjutnya dilakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi untuk dijajaki peluang-peluang investasi.
Dikatakan, untuk membangun pariwisata, investor Arab tersebut tertarik membangun hotel berbintang di dekat pelabuhan CT-3 BPKS.
Selama ini Sabang belum memiliki hotel berbintang sehingga pada saat ada event-event internasional kekurangan dari segi akomodasi.
"Oleh karena itu, bila ada hotel berbintang cukup bagus, kita bisa membuat event besar yang bisa diadakan di Sabang dan itu sebagai potensi yang luar biasa," ujar Agus.
Dikatakan, selain pariwisata, mereka juga tertarik untuk menginvestasikan di bidang minyak dan gas.
"Kawasan Sabang mempunyai empat sektor prioritas yakni pariwisata, pelabuhan, indutri dan perdagangan, serta? perikanan. Dan kita sudah menunjukan pada mereka potensi investasi baik di pariwisata, pelabuhan, bangker servis, perdagangan," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, mereka juga melihat kapal-kapal lalu lalang di Selat Malaka yang bisa dipandang dengan mata telanjang.
Ia menyebutkan, selama ini lebih dari 200 kapal peti kemas melewati Selat Malaka, kapal ini biasanya isi BBM di Singapore, dan BPKS menawarkan Pelabuhan Sabang sebagai tempat Depot untuk isi BBM, karena di pelabuhan Singapore kapalnya sudah berlebih.
"Di sini bisa ambil keuntungan 2-3 persen dari pangsa pasar Singapore, sehingga ini menjadi suatu insentif bagi kapal untuk isi BBM dan tidak perlu antri kalau ke Sabang," tutur dia.
Selain Pelabuhan Bebas Sabang pihak Abu Dabi ini bisa berbisnis di bidang BBM dan membeli langsung minyak di Timur Tengah untuk bawa ke Sabang di perdagangkan sebagai kawasan FTZ dan tidak dikenakan pajak, sehingga memudahkan salah satu keuntungan bagi mereka dan bisa menjual dengan harga murah kepada kapal-kapal yang singgah atau melewati Selat Malaka.
Potensi pelabuhan Sabang juga bagus untuk peti kemas, mereka juga melihat pelabuhan sebagai suatu alternatif bila terjadi bangker servis, tambahnya.
Terkait aturan dan landasan hukum, katanya, saat ini pihak BPKS telah menerima pelimpahan wewenang dari pemerintah yang salah satunya adalah untuk menerbitkan PMA yaitu Perka BKPM No 10 dan Perka BKPM No 11 tahun 2013.
"Kita sudah bisa menerbitkan langsung, yang selama ini PMA hanya bisa dikeluarkan di kantor pusat BKPM, tapi dengan ada pelimpahan kewenangan ini untuk pelaku bisnis yang ada di kawasan Sabang bisa langsung diterbitkan di kantor PTSP BPKS," katanya.
Sejauh ini sudah dikeluarkan 11 PMA yang bergerak khusus di bidang pariwisata yaitu membangun resort, bungalow, bangun restaurant yang ada di Iboh dan Gapang, tambah Agus Salim.
Selain itu, BPKS juga bisa menerbitkan izin VOA, karena pelabuhan bebas Sabang sudah terdaftar dalam IMO Number di organisasi maritime dunia, yang telah menerapkan aspects Escort hingga memberikan jaminan dalam pengamanan bagi kapal-kapal dunia untuk singgah di Pelabuhan bebas sabang, terang Agus.
Investor Abu Dhabi lirik Sabang
Rabu, 15 Agustus 2018 9:38 WIB