Menkes: kondom bukan pendorong zina tapi pencegahan HIV/AIDS
Jumat, 6 Desember 2013 18:39 WIB
Menkes Nafsiah Mboi (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)Jakarta (Antaraaceh) - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengakui bahwa tidak melakukan perbuatan seks beresiko seperti pergi ke tempat pelacuran merupakan cara terbaik untuk pencegahan penularan HIV/AIDS namun bagi mereka yang memaksa untuk melakukan seks beresiko maka diharapkan untuk dapat menggunakan kondom."Jadi kita berikan informasi terutama bagi laki-laki yang sudah ada di tempat pelacuran atau mereka yang sudah telanjur terjangkit, mereka harus diberi tahu bahwa sebaiknya mereka tidak berhubungan seks atau menggunakan kondom," ujar Menkes di Jakarta, Jumat.Hal tersebut terkait dengan kontroversi yang ditimbulkan oleh kegiatan Pekan Kondom Nasional yang digelar DKT Indonesia pada tanggal 1-7 Desember sebagai rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2013 yang dinilai sebagai mendorong perilaku seks bebas.Beragam penolakan di masyarakat membuat Kementerian Kesehatan akhirnya meminta DKT Indonesia untuk menghentikan kampanye bus Pekan Kondom Nasional namun Menkes berharap agar masyarakat dapat memahami fungsi kondom sebagai alat untuk pencegahan penularan HIV/AIDS selain fungsinya yang lain seperti mencegah kehamilan yang tidak direncanakan."Saya memang sangat prihatin bahwa hari ini masih ada yang menyangka kondom itu sebagai pendorong untuk berzina. Itu tidak benar. Yang mendorong orang berperilaku zina itu film-film porno. Tidak ada orang berbuat seks karena ada kondom. Kondom itu untuk mencegah penularan," papar Menkes.Penggunaan kondom sangat penting untuk disosialisasikan karena melihat kepada data yang ada bahwa HIV/AIDS juga diderita oleh ibu rumah tangga dan bayi, padahal mereka tidak melakukan perbuatan yang beresiko terkena virus HIV."Waktu itu kita sangat risau, penularan kepada ibu-ibu rumah tangga meningkat, kemudian ke bayinya. Sumbernya dari laki-laki yang jajan," kata Menkes.Menkes mengatakan sebagai pihak yang mengetahui cara mencegah penularan, Kementerian Kesehatan mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan pencegahan."Kalau para agamawan (yang menolak kampanye kondom) bisa mencegah agar jangan sampai terjadi perbuatan zina, silahkan, itu yang terbagus. Namun kalau ada yang cuekin agamanya dan tetap melakukan zina, kita punya tanggung jawab untuk menyampaikan ke mereka untuk jangan buat dosa lebih besar, jangan menularkan penyakit," papar Menkes.Pewarta: Arie NovarinaEditor: Fitri Supratiwi